Jumat, 15 Mei 2020

MENENTUKAN TUJUAN DAN PENILAIAN KEAHLIAN

Di tahap 2 mentoring kelas kupu-kupu, mentor diminta untuk menilai keahlian masing-masing menteenya. Dan penilaian saya terhadap 3 mentee saya, mereka bertiga baru memulai membuat pencatatan keuangan sederhana. Terbatas hanya pemasukan dan pengeluaran saja. Padahal kalau dilihat dari level usahanya, seharusnya pencatatan mendetail sudah diperlukan. Bahkan salah satu diantaranya belum pernah melakukan pencatatan sama sekali.

Ketiga mentee ini bertujuan untuk memulai melakukan pencatatan keuangannya dengan detail melalui bantuan aplikasi pencatatan keuangan. Untuk itu, saat ini memulai dengan mempelajari alur akuntasinya secara manual.

Penilaian keahlian ini selain dilakukan lewat chat messenger juga lewat video call messenger. Rasanya bahagia sekali bisa on face meskipun lewat video call. Meskipun pada awalnya canggung, akhirnya akrab dan lancar juga. Sayang video call dengan salah satu mentee, mbak Nia Kurnia, terputus karena hp saya lowbat 😂.

Demikian juga video call dengan mentor, menjadi sesi curhat saya. Maklum emak-emak, waktu 1 jam tidak terasa 😂. Banyak ilmu yang bisa saya dapatkan dari mentor saya, ibu Suhaeti. Terutama bagaimana bersikap ikhlas dengan ketetapan Allah pada kita. Juga cara tapping diri sendiri.





Kamis, 07 Mei 2020

Mentorku Dan Menteeku

Sampai juga di tahap kupu-kupu dengan tantangan mentoring. Setiap bunda cekatan harus menjadi mentor dan menjadi meentee.

Menjadi mentor berarti harus mau berbagi keahlian dan membimbing mentee mencapai tujuannya.

Menjadi mentee berarti harus "ngangsu kaweruh", menimba ilmu dari mentor.

Tidak mudah bagi saya memutuskan untuk menjadi mentor apalagi dengan kemampuan yang rata-rata. Tapi teringat kata-kata Bu Septi " ini penyakit". Dan penyakit harus segera disembuhkan. Akhirnya memberikan diri membimbing 3 mentee "mbak Mifathul khoiroh dari IP lamongan, mbak Nia Kurnia dari IP Pacitan, dan mbak Ninis Puspitasari Wibowo dari IP Karawang. Mereka berkeinginan untuk mulai melakukan pencatatan keuangan usahanya dengan rapi.

Selain dari mentor, juga harus jadi mentee. Saya putuskan memperdalam manajemen emosi melalui metode SEFT dengan bimbingan ibu Suhaeti dari IP Bekasi. Beliau sudah mendalami SEFT selama 3 tahun.

Ibu Suhaeti "My Mentor"