Jumat, 20 Juli 2018

You Are Excellent

Alhamdulillah, akhirnya setelah 6 kali berturut-turut dengan badge dasar akhirnya bisa juga dapat badge YE "You Are Excellent.

Next harus konsisten dan komitmen 💪

MEMAKNAI REJEKI

Belajar Cerdas Finansial menyadarkan begitu luasnya rejeki itu.  Begitu besarnya Allah memberikannya.
Rejeki datang disaat dan sesuai dengan kebutuhan manakala bisa mengaturnya dan mensyukurinya.

"Lalu nikmat Tuhan mana yang bisa didustakan?"

Jumat, 13 Juli 2018

Game 8 Day 10

10 Juli 2018

Menjelaskan tentang  ATM pada kakak, setelah seringkali kakak mengatakan "kalau uang habis ya ke ATM saja tinggal ambil." Ya  gak gitu juga Kak 😊.

Jadi begini kak, kita bisa ambil uang di ATM kalau punya tabungan di bank.  Kartu ATM itu yang keluarkan bank tempat kita menabung. Selama kita punya tabungan di bank,  kita bisa ambil uang lewat ATM tapi kalau uang tabungan kita di bank habis tidak bisa mengambil. Bukan yang asal ambil.

Kita juga bisa menabung  dan mengambil uang lewat Bank langsung. Tapi dengan ATM jadi lebih mudah bisa transaksi kapan pun dan dimanapun. ATM itu bisa transaksi macam-macam termasuk juga transfer uang,  bayar tagihan seperti listrik air,  bisa beli pulsa juga. Oya, kartu ATM itu dipakai dengan PIN yang harus dirahasiakan ya Kak.

Nah,  itu sedikit yang saya jelaskan pada kakak tentang  🏧 💳

Kamis, 12 Juli 2018

Game 8 Day 9

9 Juli 2018

Tetiba malam ini, kakak bertanya tentang hutang. Rupanya berawal dari ajakan temannya untuk menemani ke bengkel menambal sepedanya yang bocor. Dan ternyata temannya tidak membawa uang. Kemudian mengatakan ke pemilik bengkel "utang dulu" katanya. 😱

Ini yang menjadi pertanyaan kakak. Hutang itu apa? Saya jelaskan bahwa hutang itu meminjam barang (uang atau apapun) untuk memenuhi kebutuhan kita karena kita tidak memilikinya tapi harus dikembalikan/dibayar. Seperti temannya tadi, tidak punya uang untuk membayar tambal ban akhirnya berhutang ke bengkelnya dan nanti harus di bayar.

Memang boleh berhutang?  Dalam kondisi tertentu, karena memang sangat dibutuhkan,  boleh berhutang. Tapi diusahakan semaksimal mungkin supaya tidak berhutang.

Caranya Bagaimana?  Harus pandai-pandai mengatur keuangan. Seperti uang jajan dan angpao lebaran kakak kemarin. Dibagi-bagi untuk kebutuhan kakak seperti sebagian untuk membeli mainan, buku, kue-kue. Sebagian lagi ditabung untuk dana darurat yang akan dipakai ketika ada kebutuhan mendesak jadi tidak berhutang.  Sebagian lagi diamalkan.
Selain itu kakak harusnya buat catatan kebutuhan. Supaya tidak besar pasak dari tiangnya, jadi pengeluaran kakak tidak lebih besar dari jumlah uang kakak.

"hmmm gitu" komentarnya
"jadi kapan mama mau kembalikan uangku yang kemarin dipinjam? "
(emaknya tepuk jidat... Halah😫)

Rabu, 11 Juli 2018

Game 8 Day 8

8 Juli 2018

Berbagi menjadi salah satu konsep rejeki yang saya ajarkan pada kakak. Pada dasarnya kakak memang baik hati dan suka berbagi. Tiap kali teman-temannya main ke rumah, kakak pasti menjamunya. Mulai dari minuman sampai kue-kue bahkan sering juga makan bersama.

Seperti hari ini, kakak dapat uang saku lebih dari Ayah,  15 ribu. Karena lapar sehabis Main bola, kakak membeli mie ayam diseberang lapangan sepak bola. Karena pulang bertiga dengan teman, kakak ajak temannya makan mie juga. Supaya uangnya cukup, dibelilah  2 porsi mie ayam ( 10 rb), 3 es tebu.

Tentang es tebu ini, sebenarnya hanya bisa beli 2 saja karena harganya 2 ribu. Tapi ke  3 bocah ini menawar ke penjual untuk bisa membeli 3 dengan harga 5 ribu 😀. Hihihi....bocah-bocah ini bisa-bisanya 😁. Tapi bolehlah sekali-kali menawar, ini bagian dari cerdas finansial jugakan 😊

Selasa, 10 Juli 2018

Game 8 Day 7

7 Juli 2018

Sudah lama sebenarnya pekerjaan catat mencatat keuangan keluarga ini saya lakukan, tapi kadang masih bolong-bolong.  Kerjanya pun borongan jadi rawan lupa juga 🙈. Mencatatnya pun masih di buku kecil (malaskan kalau mesti bawa kemana-mana).  Alhamdulillah, sekarang sudah ada aplikasi pencatat keuangan.  Jadi dimanapun Dan kapanpun bisa langsung catat mencatat.  Tidak perlu ribet menghitung,  semua sudah otomatis terhitung bahkan bisa tahu di kategori apa pengeluaran terbesar kita.

Dan malam ini sambil menemani anak-anak bermain, saya  mulai catat pengeluaran hari ini. Rupanya si Kakak ingin tahu apa yang saya kerjakan.  Sekalian saya  perkenalkan Dan ajarkan untuk mencatat keuangannya. Mulai membuat rencana kira-kira apa yang dibutuhkan, meangalokasikan,  dan mencatat setiap uang yang masuk dan Keluar. Saya jelaskan ini penting supaya kakak benar-benar bisa memanfaatkan uangnya dengan tepat jadi tidak boros.

Senin, 09 Juli 2018

Game 8 Day 6

6 Juli 2018

Masih Ingat tantangan buat kakak atur yang jajannya 5 Ribu untuk 2 Hari?  Ternyata bisa sampai 3 hari lho 😘 itupun masih sisa 1.500 😊. Apa kakak nggak jajan ya?  Ternyata memang hari minggu, kakak nggak jajan (jajannya ikutan libur 😇). Jadi uang 3.500 nya dipakai jajan hari senin sepulang ngaji. Beli tahu kress 2 ribu.

Trus sisa 1.500 mau diapain ya?  Katanya mau ditabung. Besok selasa kan dikasih uang jajan lagi sama mama,  Katanya.

Nggak papalah kali ini nabungnya dari uang sisa jajan, belum disisihkan dari awal. Paling tidak kakak sudah ingat menabung ya  👍

Minggu, 08 Juli 2018

Game 8 Day 5

5 Juli 2018

Ini bincang-bincang siang hari sambil tiduran di Kamar ketika kakak menghitung kembali uang sisa jajannya (dihitung-hitung terus aja 😂). Rupanya kakak juga mengamati gambar uangnya.  Ada gambar pahlawan yang tidak terlihat katanya. Ini mengingatkan saya, saya belum pernah ajarkan kakak mengenali rupiah asli, padahal ini penting.

Saya jelaskan ciri-ciri uang rupiah yang asli dengan cara "dilihat-diraba-diterawang".

Dilihat
Gambarnya rapi,  warna tidak luntur, kertas tebal (kalau palsu biasanya lebih tipis)

Diraba
Permukaan uang kasar, bagian tulisan nilai nominal kasar/timbul

Diterawang
Kalau dilihat dengan diangkat terlihat gambar yang Samar (seperti yang kakak lihat tadi).  Selain itu juga Ada benang/pita bertuliskan nominal Dan BI.

Sabtu, 07 Juli 2018

Game 8 Day 4

4 Juli 2018

Seperti hari-hari lainnya, kakak selalu Minta uang jajan. Biasanya akan diminta sore hari sesaat sebelum berangkat mengaji.  Kebiasaannya selalu menghitung dulu berapa uang yang dibutuhkan, mau jajan apa nanti. Tapi jumlah paling besar 5 ribu saja.

Seperti hari ini, masih siang sudah mengingatkan uang jajannya. Kali ini kakak minta 5 ribu dengan alasan mau beli jus dan tahu krispi. Kesempatan untuk mengajarkan kakak mengatur uang jajannya.  Mulai berlatih dengan nominal kecil dulu. 

Ok, kakak diberi uang jajan  5 ribu hari ini tapi untuk 2 hari ( pelit banget mak bus 😁). Meskipun di awal sempat protes tapi akhirnya mau juga. Ini juga sekaligus belajar menekan keinginannya.

Sehabis sholat maghrib, saya tanya sisa berapa uangnya. Kakak tunjukkan sisa uangnya ada 3500 rupiah. Uangnya untuk beli jus 2 ribu kembali 3 ribu,  500 dikasih teman katanya. Ternyata kakak nggak jadi beli tahu krispy karena di rumah sudah makan kue. 😊

Jumat, 06 Juli 2018

Game 8 Day 3

3 Juli 2018

Dan tiba-tiba hari ini kakak ingat angpao-angpaonya 😁. Angpao yang disimpan dalam amplop kembali dikeluarkan, mau dihitung lagi (padahal kapan hari sudah dihitung 😕).

Supaya mudah, uang dikelompokkan sesuai nilainya (100ribu, 50ribu, 20ribu, 10ribu, dan 5ribu).  Sengaja saya biarkan menghitung sendiri, sekalian belajar berhitung. Kalo nilai pecahan uang,  kakak sudah tahu. Dan terkumpul 1.520.000. Kakak pun bisa membacanya  "uangku ada satu juta lima ratus dua puluh,  banyak ya"

"Ini buat apa ya enaknya?  Beli lego sama drone bisa ya ?

"beli yang dibutuhkan dulu. Trus jangan lupa nabung"

"ini lho banyak, masih sisakan?"

"baiknya yang ditabung disisihkan dulu Kak,  jangan tunggu ada uang sisa. Itu lho celengannya sudah lapar mesti diisi 😉"

"ya wis tapi aku beli lego ya? mau nyelesaikan kotaku, legonya kurang."

"tapi yo kak, ada yang lebih penting lagi 😊

"Haduhhh mama iki, apa lagi? "

"Kan sudah dikasih rejeki banyak itu, harusnya di shodaqohkan juga dong"

"Lho aku lho tiap sholat magrib ngisi kotak amal di musholla "

"Tapi uange mama kan? "

" he.. he... Nanti pakai uangku wis.  Buat beli, ditabung, buat amal sudah ya?

"ya gitu anak Sholeh 👍"

Belum sampai ke prosentasenya memang. Sementara biar kakak mengerti dulu pemanfaatan uang dan rejekinya.

Kamis, 05 Juli 2018

Game 8 Day 2

2 Juli 2018

Setelah menguatkan konsep rejeki lanjut dengan konsep kebutuhan dan keinginan. Konsep ini penting untuk memudahkan mengatur financial Kita. Kebutuhan yang harus diutamakan daripada keinginan.

Kebetulan kakak sedang merajuk ke Ayah untuk membeli sepatu slip on seperti punya Ayah. Padahal baru 1 bulan yang lalu kakak beli sandal gunung dengan uang tabungannya. Dan lagi kakak sudah punya sepatu meskipun model perekat, jarang dipakai juga.

Waktu yang tepat ini untuk bicara tentang kebutuhan dan keinginan.

M. : Kak, sudah punya sepatu kan?
K.  : tapi aku mau yang seperti punya ayah
M. :  kakak lho seringnya pake sandal. Sepatunya jarang dipake, masih bagus lagi
K.  :  Lha tapi aku pengiiiin. Kan uangku ada
M. :  Kak. Baiknya klo sdh punya ya gak usah beli lagi, pakai yang Ada saja. Masih bisa dipakai kan?
K.  : lha aku kan beli pakai uangku sendiri
M. :  uangnya disimpan saja dulu buat kebutuhan lain. Kalau sepatu sudah gak perlu lagi.  Coba kebutuh kakak yang penting sekali apa ?
K. :   hmm (mikir)
M. :  kak, sepatu itu bisa jadi kebutuhan kalo memang sepatu yg sekarang sdh rusak, gak bisa dipakai lagi. Tapi ini kan masih bisa. Lagian tadi bilang sendiri kepingin saja kan?
K. : he.. he... Lha bagus 😀. Ya wis disimpan aja. Oh..gak, aku besok bayar les pakai uangku sendiri. Itu kebutuhanku kan?
M  :  👍

Rabu, 04 Juli 2018

Game 8 Day 1

1 Juli 2018

Bismillah memulai tantangan level 8 dengan memperkuat kembali konsep rejeki pada kakak. Kebetulan bertepatan lebaran minggu sebelumnya, sudah pasti anak-anak dapat  (banjir 😂) "THR".  Nggak hanya berupa uang, kakak juga dapat mainan, baju, sandal.

Kebetulan hari ini, hari pertama mulai mengaji lagi. Awalnya kakak mau libur lagi, masih malas katanya. Eh.. Entah kenapa berangkat juga. Saya juga gak nyuruh 😊.  Dan rupanya ngaji hari ini cuma sebentar, halal bihalal saja trus pulang. Hmmm ternyata dapat angpao juga 😀

K :  Assalamualaikum,  sdh selesai ngajinya
M : lha kok cepat
K  : iya cuma salaman-salaman trus pulang
M : ooo
K  : Sama  dikasih ini (ngeluarkan amplop kecil dari tas), 5 ribu 😀
M  : sapa yang Kasih?
K. :  bu Anik
M. : rejeki ya. Coba tadi gak ngaji, gak dapat angpao deh. Alhamdulillah
K. :  he.. he... Iya nambah lagi uangku
M. :  lebaran dapat apa saja?
K. :  dibelikan baju sama tante, dikasih uang sama om sama eyang sama pakpoh,  dibelikan mainan trus es krim sama Mas.
M. : banyak ya rejekinya.
K. :  he eh banyak Ma. Oh ada lagi..., Makanannya pas lebaran enak-enak.  Banyak jajan coklat sama Jelly, aku suka
M. : harus bersyukur itu 😊
K. :  aku juga dapat teman baru kemarin, Di kereta pas berangkat mudik. Itu rejeki bukan?
M  : ya iyalah. Jadi nambah saudara, nyambung silahturahmi itu juga rejeki dan nambah rejeki pastinya.

Jadi rejeki gak cuma uang ya kak. Banyak sekali rejeki itu. Paham?? 😊

Materi Level 8 Kelas Bunsay

Setelah Libur panjang lebaran usai, akhirnya masuk kelas lagi (sdh seperti sekolah beneran saja 😂). Masih terbawa hawa Liburan jadi mesti pemanasan dulu agak Lama 🙈. Akhirnya share materinya dulu saja tar lanjut ngerjain tantangan level 8 ini.  Tarik napas dulu,  Semangat.... Semangat 💪

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang sesi #8_

MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI

Apa itu Cerdas Finansial?

Menurut para ahli cerdas finansial adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan mengelola keuangan.

Apabila disesuaikan dengan konsep di Ibu Profesional bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, sehingga dengan belajar mengelola uang artinya kita belajar  bertanggungjawab terhadap bagian  rejeki yang kita  dapatkan di dalam kehidupan ini.

Apa pentingnya cerdas finansial ini bagi anak-anak?

Di dalam Ibu Profesional kita memahami satu prinsip dasar dalam hal rejeki yaitu,

Rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari

Ketika anak sudah paham konsep dirinya, maka kita perlu menstimulus kecerdasan finansialnya agar :

Kemuliaan Anak Meningkat

dengan cara :

a. Anak paham konsep harta, bagaimana memperolehnya dan memanfaatkannya sesuai dengan kewajiban agama atas harta tersebut.

b. Anak bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan sendiri.

c. Anak terbiasa merencanakan (membuat budget) berdasarkan skala prioritas.

d. Anak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

e. Anak memiliki rasa percaya diri dengan pilihan "gaya hidup" sesuai dengan fitrahnya, tidak terpengaruh dengan gaya hidup orang lain.

f. Anak paham dan punya pilihan hidup untuk menjadi employee, self employee, bussiness owner atau investor.

Bagaimana Cara Menstimulus Cerdas Finansial pada Anak

1.Anak-anak perlu dipahamkan terlebih dahulu bahwa rejeki itu datang dari Sang Maha Pemberi Rejeki,  sangat luas dan banyak, uang/gaji orangtua itu hanya sebagian kecil dari rejeki.

Sehingga jangan batasi mimpi anak, dengan kadar rejeki orangtuanya saat ini.

Karena sejatinya Anak-anak adalah milik Dia Yang Maha Kaya, bukan milik kita

Sehingga kalau akan minta sesuatu yang diperlukan anak, mimpi sesuatu,  mintalah ke Dia Yang Maha Kaya, bukan ke manusia,  meski itu orangtuanya.

2. Ajak anak berdialog tentang arti *KEBUTUHAN* dan *KEINGINAN*

Kebutuhan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda

Keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda.

Bantu anak-anak membuat skala prioritas kebutuhan hidupnya berdasarkan dua hal tersebut di atas.

3. Setelah paham dengan prioritas kebutuhan hidupnya, maka latih anak untuk membuat "mini budget", sebagai bentuk latihan merencanakan berdasarkan skala prioriitas

Mini budget ini bisa dibuat 3 harian, 1 minggu atau 1 bulan bergantung pada kemampuan dan usia anak.

Dengan adanya mini budget ini anak akan berkomitmen untuk mematuhi apa yang sudah disepakati, kemudian bertanggung jawab menerima konsekuensi apapun atas kesepakatan yang sudah dibuatnya

4. Anak dilatih mengelola pendapatan berdasarkan ketentuan yang diyakini oleh keluarga kita.

Contoh : Apabila mini budget sudah disetujui oleh orangtua, dana sudah keluar,  anak-anak akan belajar memakai ketentuan yang sudah disepakati keluarga misal kita ambil contoh sbb:

Hak Allah : 2,5 - 10% pendapatan
Hak orang lain : max 30% pendapatan
Hak masa depan : min 20% pendapatan
Hak diri sendiri : 40-60% pendapatan

5. Lakukan apresiasi setiap anak menceritakan bagaimana dia menjalankan mini budget sesuai kesepakatan.

Latih lagi anak-anak untuk membuat mini budget berikutnya dengan lebih baik.

Prinsipnya adalah :
*Latih - percayai - jalani - supervisi - latih lagi*

Ingat sekali lagi prinsip di Ibu Profesional

for things to CHANGE, I MUST CHANGE FIRST

Apabila kita menginginkan perubahan maka mulailah dari diri kita terlebih dahulu.

Maka sejatinya materi ini adalah proses kita sebagai orangtua agar cerdas finansial dengan cara _learning by teaching_ belajar mengajar bersama anak-anak. Jadi yang utama harus belajar tentang cerdas finansial ini adalah kita, orangtuanya, kemudian pandu kecerdasan finansial anak-anak kita sesuai tahapan umurnya.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber bacaan

_Ahmad Gozali, Cashflow for muslim, 2016_

_Septi Peni Wulandani, Mendidik Anak Cerdas Finansial, bunda sayang, 2015_

_Eko P Pratomo, Cerdas Finansial, artikel Kontan, 2015_