Minggu, 09 September 2018

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 10

Menemukan cerita dari majalah anak-anak "Bobo", kebetulan ceritanya pas sekali untuk kakak yang malas membersihkan kamarnya. Tapi tidak langsung dibacakan untuk kakak. Saya baca bersama adik dengan suara keras. Saya yakin, kakak yang sedang bermain tak jauh dari kami akan mendengarnya.

Diceritakan seorang anak bernama Didi yang malas membersihkan kamarnya. Semua mainannya berserakan di lantai, baju-baju menggantung di tembok bercampur antara baju kotor dan bersih, bahkan ada yang berjatuhan dilantai. Belum lagi buku-buku, kertas, alat tulis dan bungkus-bungkus snack.

Didi selalu punya alasan dan menunda-nunda ketika ibu mengingatkanya. Hingga suatu hari, Didi tak dapat tidur karena badannya digigit semut yang memakan remah-remah snack dikamarnya, belum lagi gigitan nyamuk. Semua membuatnya tidak bisa tidur semalaman.  Hingga keesokan harinya dia terbangun dengan kondisi mengantuk. Dengan mengantuk ia bergegas bangun untuk bersiap sekolah. Tapi, Karena mengantuk, ketika berjalan Didi menginjak mainannya kesayangannya, mobil ferari. Didi jatuh terpeleset. Ia kesakitan dan mainannya rusak, patah rodanya. Sejak saat itu Didi selalu membersihkan kamarnya.

Dan tiba-tiba ada suara "Mama nyindir aku ya".

😉😉😉😉😉😉

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 9

Ini dongeng untuk kakak ketika dia bertanya mengapa harus terus belajar. (mumpung kakak serius dan mau didongengin 😁)

Alkisah di sebuah kerajaan, seorang Raja bermaksud menebang pohon-pohon di kebunnya untuk membangun sebuah istana lagi. Diperintahlah seorang penebang kayu untuk melakukannya.
Raja berkata jika penebang kayu mampu menebang pohon sebanyak 40 batang selama 7 hari, Raja akan memberikan imbalan 2 kali lipat dari biasanya.

Mendengarnya penebang kayu senang sekali. Dia bekerja dengan semangat, waktu dia manfaatkan sekali. Sehingga hari itu dia mampu menebang 8 pohon.
Raja yang melihat pekerjaannya sangat senang sekali.

"jika kau terus bekerja seperti ini maka tidak sampai  7 hari, kau akan menyelesaikan pekerjaanmu".
"Dan akan kutambah bayaranmu"

Mendengarnya penebang kayu senang sekali. Ia berjanji besok akan bekerja lebih keras lagi.

Keesokan harinya penebang kayu mulai bekerja kembali.  Tetapi kali ini ia hanya mampu menebang 5 pohon. Esok harinya hanya 4 pohon yang bisa  di potongnya.
Si penebang kayu mulai gelisah, mengapa  jumlah pohon yang bisa ditebangnya semakin berkurang.
Dan pada hari ke 7, pekerjaan itu tidak dapat diselesaikannya.

Datanglah ia kehadapan Raja dengan perasaan takut akan murka Raja.

"Maafkan hamba, paduka. Hamba sudah berusaha tetapi hasilnya mengecewakan paduka"

"Apa yang terjadi penebang kayu?"

"Hamba sudah berusaha Paduka. Setiap hari hamba selalu mempersiapkan diri untuk esok, makan makanan sehat dan istirahat cukup."

"Hmmm, boleh aku tahu kapan terakhir kali kau asah alat penebangmu itu?"

"Hamba mengasahnya waktu pertama kali bekerja".

"Dan setelahnya tidak kau asah lagi?"
"Itulah yang membuatmu gagal. Kau mempersiapkan dirimu tetapi lupa menyiapkan alatmu. Padahal setiap hari kau bekerja dengannya".

Demikianlah halnya dengan kita yang harus terus belajar supaya semakin menguasai dan mengerti

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 8

Toilet Training (TT)  adik masih jadi PR untuk saya. Adik masih ngompol juga meskipun sudah bisa mengatakan pipis.
Tapi kebiasaan baiknya, adik selalu diam ditempat waktu ngompol. Seperti kali ini,  ketika ngompol adik bilang
"ama, pipis...pipis".
"diam...diam"

Saya tersenyum rupanya adik mengingat kata-kata saya. Lewat sebuah cerita tentang anak kecil yang suka bermain Air dan akhirnya jatuh terpelesat. Karena adik juga suka main air maka adik harus berhati-hati. Saya katakan lantai yang terkena air itu licin, kalau adik jalan nanti bisa terpeleset. Rupanya ini diingatnya sehingga ketika ngompol adik katakan "Diam...diam".

Sabtu, 08 September 2018

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 7

Demam SEA Games rupanya melanda kakak juga. Dari melihat meriahnya acara pembukaan, atlet-atlet yang berlaga didalamnya, sampai ceremony kemenangan atlet-atlet telah membuat kakak bersemangat berolahraga.

Pagi-pagi sudah nggowes dengan sepadanya entah berputar-putar kemana. Selesai,  ganti sepatu roda berlomba dengan teman-temannya. Pulang ke rumah, sibuk nyari barbel Ayah.  Begitu ketemu langsung angkat barbel sekuat tenaga (itu barbel 8 kg 😱). Sore hari sepulang ngaji, lanjut sepakbola 😉.
Malam hari di depan kaca, bergaya bak binaraga.

"Lenganku sudah bentuk ya Ma, berisi"
"ototku kelihatan ya Ma"

Dan saya....
😱😱😱
"tulangnya yang kelihatan 😰".
"memang ngapain sih kak?"

"aku mau jadi atlet juga"
"atlet itu badannya harus besar ya?"
"nanti kalau juara dapat hadiah uang buanyyak".
"ya kan?"

"Kak,  semua itu ada prosesnya. Gak tiba-tiba juara".
"atlet-atlet itu latihan setiap hari selama bertahun-tahun. Dari event olahraga kecil sampai naik ke yang besar.

"Lha terus aku mesti ngapain dulu?"

"sekarang kamu ngatur makananmu dulu. Makan makanan yang sehat terurama Sayuran, jangan suka jajan sembarangan".
"jadi atlet badannya harus sehat dulu".

🎾⚽🏃🏄🏀🏇🏆🏆🎿🎳🏊

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 6

Ada kodok
Trekotek.... Trekotek
Dipinggir kali
Trekotek... Trekotek
Mencari makan
Trekotek... Trekotek
Setiap hari

Semut kecil
Eowek...eowek
Berbaris rapi
Eowek...eowek
Mencari makan
Eowek.... Eowek
Sepotong roti

Kodok dan semut sahabat lama
Kodok bilang mut... Semut
Oewek.... Oewek

............
............

Dari semut (hei) hinges gajah (hei)
Bersahabat itu tiada salahnya
..............dst

Lagu yang akhir-akhir ini jadi favorit Adik menceritakan persahabatan kodok dengan berbagai binatang: semut, nyamuk, kambing, Gajah.

Demikian juga dengan Adik yang punya banyak teman bermain. Dengan teman-teman harus saling menyayangi dan berbuat baik.

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 5

Saat bangun pagi, Kakak mengeluh masih mengantuk karena tidak bisa tidur nyenyak semalam. Si Adik berkali-kali menendangnya atau menjadikannya sebagai bantal 😂. Belum lagi gigitan nyamuk-nyamuk. Sambil berwajah cemberut jengkel, kakak menceritakannya.

Menanggapi kakak kalau dengan dongeng sudah pasti tidak akan diterima. Si Kakak sudah lebih menyukai hal-hal yang logis, mungkin juga dari usia yang sudah memasuki tahapan ini. Jadi mengajak kakak mengambil hikmah dari setiap kejadian saja.

"Kak, kira-kira kenapa ya adik bisa kalo tidur bisa tendang-tendang  gitu?"

"Adik itu kalau tidur usrek saja, muter-muter, mepet-mepet terus".
"Tangan kakinya itu bisa kemana-mana".
"kaya kalau lagi main aja".

"mungkin kebawa waktu main itu ya Kak?"
"tapi kan kakak jadi nggak susah dibangunkan sholat subuh tadi".
"eh, sudah bangun duluan kan tadi?"
"coba kalau gak ditendang adik, kakak nggak bangun pastinya".
"trus  Ayah bangunkan harus berkali-Kali seperti biasanya".

"hmmm iya"

"Kakak mungkin tadi lagi diingatkan sama Allah, lewat adik dan gigitan nyamuk, supaya Kakak nggak susah lagi bangun pagi trus sholat subuh".

"hmmm tapi sekarang aku jadi ngantuk".

😰😰😰😰😰


MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG DAY 4

Masih bercerita dari buku. Si Adik memang suka sekali dengan buku bergambar. Seharian ini, dia sibuk membolak-balik komik Kakak, "Pengin Jadi Baik". Ditunjuk-tunjuknya gambar demi gambar sambil sesekali bertanya, "apa...apa... apa". Rupa-rupanya dia ingin tahu gambar apa itu. Ya sudahlah,  dijelaskan sekalian toh cerita di komik ini banyak hikmah keseharian yang nyata.

"ini  namanya Abah, Dik".
"Abah pakai topi dikepala namanya peci".
"Abah pakai sarung juga ini,  Dik"

Tiba-tiba Adik berdiri dan berjalan mengambil pecinya dirak.

"olat...olat" (sholat...sholat), katanya

"oiya kalau sholat pakai peci ya Dik"
"sebelum berangkat ke musholla,  mau sholat ngapain dulu, Dik?

"dudu" (wudhu), Jawabnya sambil menunjuk kamar mandi.

Alhamdulillah, si Adik meskipun baru  21 bulan tapi sudah mulai mengerti tata cara ibadah.

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 3

Mengambil cerita dari buku berjudul "Cinta Rangrang dan Konga", sepasang burung yang saling menyayangi. Konga yang selalu melindungi Rangrang yang sedang mengerami telur-telurnya disebuah pohon yang besar. Konga selalu menjaga diluar sarang, menjaga jangan ada pengganggu datang. Selain itu, Konga selalu mencarikan makanan bagi Rangrang.

Sambil membaca cerita, sesekali saya jelaskan, ini seperti kita sebagai keluarga. Semua anggota keluarga punya peran masing-masing.  Dan semua harus saling menyayangi.

Kamis, 06 September 2018

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 2

"Ama...ama...butu...butu"  kata Adik.
(mama...mama... Buku... Buku).
Sudah jadi kebiasaan adik meminta buku di sela-sela bermain.

"buku apa Dik?" tanya saya.
"awat" (Pesawat), jawabnya.

Si Adik minta diambilkan buku dengan gambar pesawat di dalamnya. Ada beberapa buku, kali ini buku tentang kota-kota didunia yang dimintanya. Sebenarnya ini buku Kakak tapi Adik suka sekali.

Langsung dibukanya sendiri bukunya. Adik sudah hapal dihalaman mana ada gambar pesawat. Halaman yang menggambarkan peta kota lengkap dengan bandara, pelabuhan, stasiun, pusat perbelanjaan, dan jalan-jalan kota dengan mobil yang lalu-lalang.

"lihat Dik, mobilnya banyak ya? Mau kemana mobil-mobilnya?"

"pegi" (Pergi)

"kalo ada mobil lewat, adik harus apa?"

"lai  minggil" (lari minggir)"

"minggir ya Dik, mainnya nggak boleh di tengah jalan".

"jangan ngejar-ngejar sepeda teman-teman kakak juga ya".

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 1

Bingung juga mengerjakan tantangan ini, karena tidak terbiasa mendongeng 🙈. Tapi harus dicoba juga. Sebagai awal, mulai dengan membacakan buku cerita dulu meskipun biasanya juga sering membacakan buku untuk anak.

Karena si  Kakak sudah tidak tertarik dengan dongeng jadi cerita kali ini untuk si Adik. Ini cerita tentang petualangan 2 domba, Shepi dan Dombi berpetualang ke hutan.

Diceritakan Shepi dan Dombi Di bawa penggembala ke hutan untuk merumput. Sesampainya Di sebuah padang rumput, gembala meninggalkan mereka dan berpesan agar jangan pergi terlalu jauh dari padang itu. Sedangkan si gembala akan pergi berburu sebentar.

Setelah gembala pergi, rupanya Shepi mulai nakal dan berjalan menjauh masuk kedalam hutan. Shepi tidak menghiraukan larangan Dombi. Hingga nyawa Shepi terancam bahaya karena serigala mengintainya dan siap menerkamnya.  Beruntung si Gembala dan Dombi datang menolongnya.

Nilai moral yang diajarkan agar adik tidak bermain sendirian dan jauh-jauh. Karena meskipun masih 21 bulan, Si Adik berani sekali Main sendirian.