Kamis, 04 Oktober 2018

MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK "TUBUHKU ADALAH MILIKKU"

,Review Materi Kelompok 5

Fitrah seksualitas anak perlu dibangkitkan agar anak mengenal konsep diri dan perannya sesuai dengan gendernya baik dalam keluarga maupun masyarakat. Tempat yang paling tepat menumbuhkannya adalah keluarga. Fitrah seksualitas ditumbuhkan sejak anak lahir hingga menjelang Akil baliq (0-14 th). Orang tua (Ayah ibu)  mempunyai peran penting dalam menumbuhkan, merawat, membangkitkan fitrah seksualitas anak,  sehingga sosoknya harus digantikan jika telah tiada.

Tantangan yang dihadapi dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak bisa berasal dari faktor internal keluarga, seperti:
⚪Pola asuh, Ibu  Elly Risman menyampaikan bahwa pembentukan kepribadian seseorang 20% ditentukan Oleg sifat yang diturunkan Dan 80% adalah pola asuh. Pola asuh yang tidak tepat akan mengakibatkan sexual and gender confuse bahkan disorientasi sensual.
⚪Role  model,  yang perlu diperhatikan apakah anak sudah merasakan diferensiasi seksualitas dalam bentuk teladan dari kedua orang tuanya. Sudahkah anak melihat perbedaan signifikan dari Ayah ibu tentang sikap, peran dan tugas dalam kehidupan.
⚪Paradigma Orang Tua, paradigma menentukan pola asuh orang tua.  Jika orang tua menganggap seksualitas sebagai hal yang tabu untuk dijelaskan pada anak maka akan mencegah stimulus untuk membangkitkan fitrah seksualitas. Demikian juga halnya dengan paradigma yang menganggap laki-laki dan perempuan itu setar sehingga tidak ada pembeda signifikan diantara keduanya.

Sedangkan faktor eksternal,  seperti:
⚪pandangan masyarakat yang menganggap sebagai hal tabu, aneh menghalangi stimulasi fitrah seksualitas.
⚪kebijaksanaan pemerintah, "pengarusutamaan gender (PUG)", pemberian hak atas layanan/anggaran yang sama antara laki-laki dan perempuan, orang dewasa dan anak-anak,  masyarakat ekonomi rendah dan tinggi

Menghadapi tantangan tersebut maka seharusnya:
👍 Orang tua perperan aktif dalam tumbuh kembang ana.
👍 Dibutuhkan kelekatan emosi antara orangtua dan anak.
👍 Mempunyai tujuan pengasuhan yang jelas.
👍 Mengajarkan adab kepada anak
👍 Mengajarkan batasan aurat
👍 pendidikan agama
👍 Komunikasi produktif anak dan orang tua
👍 Membangkitkan fitrah seksualitas anak sesuai tahapan usianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar