Selasa, 13 November 2018

Keluarga Multimedia - 10

CANVA

Aplikasi ini membantu sekali untuk membuat flyer, brosur ataupun banner. Tersedia lebih dari 60.000 templates berbagai ukuran yang bisa digunakan.
Templates ini bisa digunakan secara gratis, namun ada juga yang berbayar.
Kita pun dapat mengedit ataupun membuat sendiri flyer, brosur, banner sesuai keinginan.

Keluarga Multimedia - 9

WPS OFFICE

Word, Excel, Slide dalam satu genggaman. Begitu mungkin saya menggambarkan WPS ini. Aplikasi yang memudahkan untuk mengerjakan tugas-tugas office tanpa harus ribet buka tutup laptop.
Andalan sekali ketika tiba-tiba harus ada dokumen yang harus dikerjakan, diedit, maupun  dikirim, sementara laptop pun tak terbawa. Bekerja dimanapun jadi ok. 😊

Keluarga Multimedia - 8

GOOGLE PRIMER

Aplikasi ini membantu sekali bagi saya yang mulai belajar berbisnis. Dengan Primer saya bisa belajar managemen bisnis, pemasaran, SEO, analisis bisnis, branding, dan banyak lagi. Mudahnya lagi aplikasi ini bisa digunakan secara offline.

Keluarga Multimedia - 7

GOJEK

Sudah gak asing lagikan dengan ojol ini? Transportasi online yang memudahkan aktivitas sehari-hari, mau moving kemanapun tinggal klik, ojol pun datang di depan mata. 😀
Selain ojolnya (Gojek dan Gocar), dari aplikasi ini juga ada layanan Gofood untuk pemesanan makanan. GoMart dan GoShop untuk belanja. Golife untuk segala macam urusan rumah seperti bersih-bersih dan salon-salonan😁.
Eh, bisa juga lho buat isi pulsa dan transfer antar rekening. Biar gampang pembayarannya dan bisa menikmati banyak diskonnya, jangan lupa isi GoPay ya...😊

Senin, 12 November 2018

Keluarga Multimedia - 6

GOOGLE KEEP

Layaknya sebuah buku memo yang dapat menyimpan  berbagai catatan penting.
Dengan Google Keep aktivitas mencatat menjadi lebih mudah dan bisa dikerjakan dimanapun tanpa khawatir lupa. Apalagi dilengkapi alarm yang dapat mengingatkan kita untuk aktivitas tertentu yang kita mau.
Malas menulis? Ucapkan saja memo suaranya dan otomatis akan ditranskripkan dalam tulisan.
Asyiknya lagi, catatan ini bisa dibuat berwarna jadi indah dipandang. Dilengkapi pula dengan Label yang akan membuat catatan mudah dikategorikan. Plus tambahan gambar atau foto yang ingin kita simpan.
Semakin lengkap dengan fasilitas berbagi catatan dengan orang yang kita inginkan.
Kalau catatan sudah banyal dan mau membacanya lagi tinggal di"search" saja.
Komplitkan...👍

Minggu, 11 November 2018

Keluarga Multimedia - 5

SCIENCE EXPERIMENT KIDS FUN

Aplikasi ini berisi eksperimen sederhana yang bisa dilakukan anak-anak. Berisi 5 eksperimen, 2 eksperimen lampu, penyerapan warna, benda mengapung, perbedaan tekanan udara. Meskipun hanya 5 eksperimen yang dikemas dalam bentuk game tapi cukup asyik dan menarik bagi anak-anak untuk mempraktekkannya langsung, karena terdorong rasa ingin tahu benar tidak hasilnya akan seperti digamenya.😉

Keluarga Multimedia - 4

IPUSNAS

Ini salah satu aplikasi yang memudahkan memperbanyak bacaan dengan mudah tanpa harus beli bukunya.
Buku-buku disini dikemas dalam bentuk E-book yang bisa dipinjam kurang lebih 3 hari. Kalau stok buku kosong ya harus sabar antri dulu 😉.

Sebelum pinjam, jika ingin tahu menarik tidaknya buku yang diinginkan bisa baca review pengguna yang lainnya juga. Saling follow juga bisa. Jadi berasa sosmed gitu😊.

Minggu, 04 November 2018

Keluarga Multimedia - 3

SCRATCH

Masih mereview game builder yang sedang dipelajari kakak, "Scratch". Berbeda dengan Kodu yang lebih memakai gambar-gambar sebagai bahasa pemrogramannya, pada Scratch sudah memulai memakai bahasa pemrograman meskipun bahasa yang digunakan bahasa komunikasi sehari-hari. Jadi lebih mudah untuk dipahami anak-anak. Apalagi ada pilihan bahasa sesuai dengan negara masing-masing jadi lebih mudah lagi.

Pada Scratch, anak-anak juga dapat membuat pilihan dunia gamenya, tokoh, alur cerita sendiri.

Scratch bisa dimainkan di PC ataupun HP. Untuk versi HP nya silahkan download di playstore.

Sabtu, 03 November 2018

Keluarga Multimedia - 2

GAME BUILDER FOR KIDS "KODU"

Game builder menjadi salah satu cara untuk mengalihkan perhatian anak-anak terus-menerus bermain game. Dengan harapan anak-anak tertarik untuk membuat game sendiri yang lebih sesuai dengan dirinya sendiri, dan lebih mendidik tentunya.

Kodu adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan anak-anak untuk membuat game 3D sederhana di PC dan XBOX dengan bahasa pemrograman visual yang sederhana dan mudah digunakan dalam mendesain game, dengan hanya menggunakan controller mouse, keyboard, atau Xbox.

Di Kodu tersedia berbagai dunia game dan object yang bisa digunakan untuk menciptakan dunia gamenya sendiri oleh anak-anak. Kodu bisa digunakan untuk mengajarkan kreativitas, problem solving, story telling. Kodu dapat dikerjakan oleh siapapun, tua dan muda, tanpa harus memiliki kemampuan design dan pemrograman.

Nah, kalau mau ikut coba Kodu bisa di download gratis di http://www.kodugamelab.com

Keluarga Multimedia - 1

WHATAPP

Siapa yang tidak mengenal aplikasi ini?? Salah satu sosial media yang banyak digunakan saat ini.

Whatapp menawarkan berbagai fitur seperti chatting, call, video call, pengiriman foto dan dokumen dengan mudah.

Karena itulah kami sekeluarga memanfaatkan aplikasi ini. Apalagi seorang anak kami indekost di kota lain untuk pendidikannya. Jadilah kami buat grup Whatapp "E-Home" yang menjadi wadah untuk saling berkomunikasi keluarga.

Kamis, 04 Oktober 2018

STOP KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK

REVIEW MATERI KELOMPOK 10

Kekerasan seksual semakin marak terjadi kususnya menimpa kalangan anak-anak. Membangkitkan fitrah seksual sejak dini diyakini mampu menjadi pertahanan pertama agar anak-anak terhindar dari beragam permasalahan seksual diantaranya kekerasan seksual. Fitrah seksualitas yang tumbuh dengan paripurna akan memahamkan anak-anak pada identitas dirinya. Bagaimana seorang laki-laki bertindak, bersikap,berfikir dan berpakaian selayaknya laki-laki. Sebaliknya bagaimana seorang perempuan bertindak, bersikap, berfikir dan berpakaian selayaknya perempuan. Anak-anak yang faham akan identitas dirinya dengan jelas diharapkan bisa terhindar dari kekerasan seksual. Namun demikian, fisik anak-anak yang lemah dan kerap kali masih banyak bergantung pada orang dewasa untuk melakukan aktifitasnya seringkali dijadikan kesempatan sehingga anak-anak kerapkali menjadi korban kekerasan seksual.

Apa itu Kekerasan Seksual pada Anak?
Kekerasan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual. Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual (terlepas dari hasilnya), memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin untuk anak, menampilkan pornografi untuk anak, melakukan hubungan seksual terhadap anak-anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak (kecuali dalam konteks non-seksual tertentu seperti pemeriksaan medis), melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks non-seksual seperti pemeriksaan medis), atau menggunakan anak untuk memproduksi pornografi anak.

Bentuk-bentuk Kekerasan Seksual pada Anak?
Kekerasan seksual tidak hanya terjadi dalam bentuk perkosaan saja, inilah mungkin yang menyebabkan banyak orangtua yang tidak menyadari tanda-tanda yang ditunjukkan anak ketika mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual dapat berupa kekerasan fisik maupun non fisik.
👉Kekerasan seksual pada anak secara fisik berupa :
Menyentuh area intim atau kemaluan anak untuk memenuhi gairahnya
Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan pelaku
Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya
Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak

👉Kekerasan seksual pada anak non fisik dapat berupa :
Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video, foto, atau gambar
Menyuruh anak berpose tidak wajar
Menyuruh anak untuk menonton berbagai hal yang berhubungan dengan seks
Mengintip atau menontoni anak yang sedang mandi atau sedang berada di dalam toilet

Tanda-Tanda Anak Mengalami Kekerasan Seksual
Orang tua harus peka apabila anak-anak mulai menunjukkan perilaku yang tidak wajar atau berubah darastis dari biasanya. Ada beberapa tanda anak mengalami kekerasan seksual antaranya :
👉Tanda-tanda Non Fisik
Sering bermimpi buruk hingga mengalami masalah tidur
Perilaku berubah, misalnya menggunakan mainan atau benda sebagai rangsangan seksual
Menjadi sangat tertutup dan pendiam
Dalam keadaan marah, emosinya akan sangat meledak dan tak terkendali
Menyebutkan kata-kata atau istilah yang tidak pantas, misalnya menyebutkan bagian-bagian tubuh genital dan tidak diketahui dari mana ia mengetahuinya.
Melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, seperti melukai dirinya dengan benda tajam
Menceritakan teman barunya yang berusia lebih tua dan menyebutkan kalau ia mendapatkan banyak hadiah dari orang tersebut tanpa alasan yang jelas
Tiba-tiba merasa ketakutan jika diajak ke suatu tempat tertentu atau ketika bertemu dengan orang tertentu
Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda pemberontakan atau perilaku menantang
Perubahan kebiasaan makan.
Anak mungkin mencoba untuk bunuh diri.

👉Tanda-Tanda Fisik
Anak merasa sakit, terjadi perdarahan, atau keluar cairan dari kemaluan, anus, atau mulutnya
Merasa sakit yang berulang-ulang, setiap ia buang air kecil
Menjadi sering mengompol kembali
Nyeri atau kesulitan berjalan atau duduk
Terdapat darah di pakaian dalamnya
Memar di tempat-tempat yang tidak biasa, tanpa alasan jelas

Dampak Kekerasan Seksual
Banyak dampak berbahaya yang ditimbulkan dari pelecehan seksual pada anak, yaitu dapat berpengaruh pada psikologis, fisik, dan sosialnya. Inilah beberapa di antaranya:
Anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak percaya diri.
Timbul perasaan bersalah, stres, bahkan depresi.
Timbul ketakutan atau fobia tertentu.
Mengidap gangguan traumatik pasca kejadian (PTSD).
Di kemudian hari, anak bisa menjadi lebih agresif, berpotensi melakukan tindan kriminal bahkan menjadi calon pelaku kekerasan.
Susah makan dan tidur, mendapat mimpi buruk.
Terjangkit penyakit menular seksual.
Disfungsi seksual.
Tidak bersosialisasi dengan lingkungan luar.
Mudah merasa takut dan cemas berlebihan.
Prestasi akademik menjadi rendah.
Adanya gangguan psikis, dan bisa menghambat tumbuh-kembang anak.
 
Dampak yang timbul pada anak tergantung pada frekuensi dan durasi kekerasan yang telah mereka terima. Semakin sering kekerasan yang diterima, maka trauma yang timbul juga akan semakin besar dan membutuhkan pemulihan jangka panjang. Luka fisik yang ditimbulkan dapat sembuh dalam waktu yang tidak lama, namun luka psikis akan terekam oleh anak dalam waktu yang sangat lama. Perkembangan fisik dan mental anak juga akan ikut terluka.

Cara Menghindari Kekerasan Seksual Pada Anak
1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya
Pengenalan anggota tubuh harus dilakukan sedini mungkin, termasuk dengan penamaan yang tepat untuk genitalia mereka. Banyak orangtua yang memilih ‘menghaluskan’ istilah anatomi tubuh seperti “payudara”, “penis”, atau “vagina” dengan kata-kata yang menurut mereka lebih bisa diterima. Cara ini salah.
Mengajarkan anak nama-nama yang benar untuk setiap bagian tubuh, mereka akan lebih akurat saat menceritakan apa yang terjadi pada mereka jika seseorang melecehkan mereka. Dengan menggunakan istilah anatomi yang sesuai, semua orang yang terlibat akan memahami persis apa yang anak-anak maksud guna meminimalisir kemungkinan salah tafsir. Misalnya, akan jauh lebih jelas jika seorang anak bisa melaporkan pelecehan yang terjadi dengan, “orang itu menyentuh vaginaku dengan penisnya” dibanding dengan jika ia mengatakan “orang itu pegang burungku.”

2. Ajarkan anak mengenai batasan
Prinsip yang paling utama yang harus diajarkan sejak dini adalah tubuh adalah milik pribadi, bahwa setiap manusia memiliki hak untuk menentukan apa yang bisa dan akan mereka lakukan terhadap tubuhnya masing-masing, siapa yang boleh menyentuhnya, dan bagaimana orang lain menyentuh tubuh mereka. Hak setiap anak harus dijamin dan diperlakukan sama, layaknya orang dewasa.
Ajarkan pula bahwa ada area-area tertentu yang tidak boleh dilihat atau disentuh sama sekali oleh orang lain, dengan catatan, jika kondisi tubuh anak mengharuskan untuk diperiksa oleh tenaga medis, jelaskan bahwa hal tersebut boleh-boleh saja karena pemeriksaan ini berkaitan dengan kesehatannya, dan temani anak selama pemeriksaan berlangsung.
Ajarkan anak untuk menghormati tubuhnya dengan mengajarkan mereka untuk menghormati tubuh orang lain. Ajarkan anak-anak sejak dini untuk tidak melakukan apapun terhadap orang lain jika orang tersebut tidak menginginkannya. Contohnya, jika ia menggelitik orang tua, atau saudaranya, terus menerus. Orang tua bisa dengan lugas katakan, “Aku tidak mau dikelitikin. Tolong hentikan, ya.” dan pastikan anak-anak menghormati keputusan orang tua. Mengajarkan dengan contoh akan lebih mudah bagi anak untuk mengerti. Hormati pula keinginan mereka, dan pastikan mereka mengetahui bahwa tidak siapapun, termasuk orang tuannya, memiliki hak untuk menyentuh mereka tanpa seizin mereka. Tanyakan pada anak sebelum menyentuh mereka, seperti, “Mau mama cium, nggak?” dan jangan berasumsi segala hal tidak apa-apa untuk dilakukan. Minta izin mereka untuk berikan ciuman, jangan langsung lakukan hal tersebut. Jangan sembarangan meminta mereka untuk memberikan ciuman atau pelukan kepada orang lain jika mereka tidak mau. Ajarkan mereka untuk bisa menolak dengan sopan.

Mana sentuhan yang baik dan yang tidak baik?
Sentuhan yang baik adalah sentuhan yang bisa memberikan kita kenyamanan dan merasa dipedulikan. Jelaskan pula pada anak bahwa terkadang, sentuhan yang baik bisa saja terasa sakit, misalnya, saat membersihkan luka. Memang sakit, tapi akan membuat ia jadi lebih baik.
Sedangkan sentuhan yang tidak baik adalah sentuhan yang menyakitkan, baik secara fisik maupun emosional. Contohnya: saat seseorang memukul, mencubit, atau menendangnya. Satu jenis sentuhan lainnya adalah sentuhan yang tidak diinginkan, yang biasanya adalah sentuhan yang baik, tapi tidak diinginkan untuk saat ini. Misalnya, diayunkan di ayunan rasanya sangat menyenangkan, tapi jika dilakukan setelah makan siang, mungkin anak Anda akan merasa pusing dan mual, makanya mereka cenderung tidak menginginkannya.
Sentuhan yang termasuk pelecehan seksual sangat jelas, tidak akan membingungkan orang lain bahkan jika menggunakan istilah yang tidak lazim digunakan. Sentuhan pelecehan seksual adalah jenis-jenis sentuhan yang membuat anak-anak takut, cemas, atau gelisah di bagian-bagian tubuh privat (yang biasanya tertutup pakaian sehari-hari, termasuk baju renang). Jelaskan kepada anak bahwa sentuhan ini mungkin seperti “baik”, tapi terasa tidak nyaman. Jelaskan pada anak bahwa jika seseorang menyentuh mereka dan kemudian meminta mereka untuk menjaga rahasia tentang sentuhan tersebut, maka sentuhan tersebut adalah pelecehan seksual. Terangkan dengan jelas bahwa pelecehan seksual juga bisa terjadi jika mereka disentuh saat mereka menggunakan pakaian lengkap, contohnya seseorang meraba celana atau rok mereka.
Saat Anda menyentuh anak Anda, tanyakan mereka tentang arti sentuhan tersebut untuknya. Tanyakan pertanyaan seperti, “Sekarang, boleh nggak aku memegang tanganmu?” atau, “Kalo sekarang orang lain (kakak/om/tante) pegang perutmu, boleh nggak?” Coba untuk minta anak menjelaskan alasan mereka mengenai boleh atau tidaknya sentuhan tersebut.

3. Ajarkan anak berkata tidak
Adalah hal yang sangat umum bagi anak untuk mendengar perintah seperti, “Turuti kata ayahmu!” atau, “Jangan bandel, kan ibu sudah bilang jangan lakukan itu!”. Namun, di usia sedini itu akan sangat sulit bagi anak-anak untuk bisa membedakan mana perintah yang harus mereka turuti dan perintah yang tidak harus mereka jalankan.
Ajarkan anak bahwa mereka memiliki hak untuk menolak dan berkata tidak. Mayoritas kasus pelecehan anak dilaporkan berdasarkan paksaan dan bukan kekerasan fisik. Mengajarkan anak untuk bisa berkata “tidak!” dengan jelas dan tegas dapat memberikan perbedaan yang signifikan di banyak situasi. Memang ada beberapa batasan jelas di mana anak tidak bisa berkata tidak, dan disinilah kebingungan orangtua bisa terjadi. Saat berdiskusi dengan anak, perjelas bahwa mereka bisa bilang tidak kepada siapapun yang ingin mencium mulut, menyentuh vagina, penis, dada, atau bokong mereka, atau bagian-bagian tubuh lainnya yang biasanya tertutupi pakaian. Perjelas pula bahwa mereka punya hak untuk menolak dengan keras jika orang tersebut mengatakan bahwa sentuhan ini aman dan tidak akan membuat mereka dihukum. Ajari anak untuk mempercayai insting mereka dan jika sesuatu terasa aneh, katakan tidak.

Selalu dampingi anak di kehidupannya
Sisihkan sebagian waktu Anda untuk bersama anak di mana mereka bisa mendapatkan perhatian penuh dari Anda. Pastikan kepada mereka bahwa mereka bisa curhat kapan saja mengenai segala hal yang terjadi di keseharian mereka, atau jika mereka memiliki pertanyaan tertentu, atau jika mereka merasa seseorang membuat mereka merasa tidak nyaman. Pastikan pula bahwa mereka tidak akan mendapat masalah jika menceritakan hal-hal tersebut. Banyak pelaku pelecehan yang menggunakan trik ancaman atau suap agar korbannya menjaga rahasia tentang kekerasan yang mereka alami. Dibandingkan dengan menggunakan pertanyaan tertutup, seperti, “Sekolah hari ini seru?”, berikan pertanyaan lanjutan yang memberikan anak kesempatan untuk mengelaborasi ceritanya, seperti, “Ada lagi yang ingin kamu ceritakan ke mama?”
Selalu ingatkan anak bahwa tidak apa-apa untuk berbicara dengan Anda, terlepas dari apapun topik pembicaraannya. Dan ingat, peran Anda sebagai orangtua adalah untuk selalu tepati janji dan jangan berikan hukuman saat mereka bicara jujur dengan Anda.

Ketika sudah mengetahui bahwa anak telah menjadi korban pelecehan seksual, maka orang tua harus bisa mengontrol diri supaya anak tidak semakin terpuruk. Berikut beberapa cara menyikapi pelecehan seksual pada anak:

4. Tunjukkan reaksi rasional. Orangtua mana yang tidak syok ketika tahu anaknya menjadi korban? Apalagi ketika tahu pelaku adalah keluarga dekat. Perasaan bersalah karena tidak dapat melindungi yang bercampur amarah kadang menyebabkan orangtua histeris dan emosional, yang ditunjukkan sesaat setelah anak selesai bercerita. Hal ini menyebabkan anak tambah merasa bersalah karena menceritakan peristiwa tersebut. Tetap tenang itu penting.

Kembalikan rasa aman pada anak
Memulihkan keamanan merupakan hal yang sangat penting. Kekerasan seksual pada anak dapat membuatnya kehilangan kontrol, sehingga orangtua harus memberikan perlindungan kepada anak. Anda juga dapat membantu anak merasa aman dengan menunjukkan kesediaan Anda melindungi privasinya.
Tekankan pada anak, bahwa kejadian itu bukanlah kesalahannya, melainkan kesalahan pelaku. Hal ini penting mengingat banyak korban memiliki kepercayaan bahwa kejahatan seksual yang terjadi adalah kesalahannya. Tunjukkan pada anak bahwa Anda menghargai kepercayaan dan keberaniannya untuk bercerita pada Anda
Berikan dukungan penuh, secara emosional dan psikologis. Anak membutuhkan dukungan, kenyamanan, dan cinta kasih Anda lebih dari sebelumnya. Anak dapat menghadapi kejadian itu dengan lebih baik ketika ayah-bunda dan lingkungan di sekitarnya peduli dan menerima keadaan dirinya.
5. Segera konsultasikan kondisi anak ke pihak yang berkompeten untuk membantunya memulihkan trauma psikologis yang dialaminya, sehingga dapat meminimalisasi dampak jangka panjang.

6. Segera laporkan kepihak yang berwajib
 
MEDIA EDUKASI

https://youtu.be/XNVfRNcdmdA

Daftar Pustaka
https://www.guesehat.com/dampak-yang-terjadi-pada-anak-korban-pelecehan-seksual

https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/jika-menemukan-tanda-pelecehan-seksual-anak/

TUBUHKU AMAT BERHARGA

REVIEW MATERI KELOMPOK 9

Apa itu “FITRAH SEKSUALITAS??
Menurut ust. Harry Santosa, pakar pendidikan berbasis fitrah, *Fitrah seksualitas* adalah bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya. Fitrah kelelakian akan berkembang menjadi fitrah keayahan,  sementara fitrah keperempuanan akan berrkembang menjadi fitrah kebundanan.

Seberapa penting “Fitrah Seksualitas di bangkitkan”?? "Sangat Penting"
♻ Agar anak mengenal identitas seksualnya
♻ Agar anak mengenal anggota tubuhnya dan bisa merawatnya dengan baik
♻ Agar anak mengenal perannya sesuai gender, tumbuh sebagai laki-laki sejati dan perempuan sejati. Yang buahnya memiliki adab mulia terhadap pasangan dan anak keturunan
♻ Agar tumbuh rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri
♻ Agar terhindar dari penyimpangan seksualitas
♻ Agar terhindar dari orang yang berniat jahat dan berlaku tidak sopan terhadap tubuh anak

Apa Tantangan-Tantangan dalam menumbuhkan Fitrah Seksualitas kini?
📌 Pola asuh orangtua yang kurang tepat dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak
📌 Anggapan tabu pembicaraan seputar seksualitas
📌 Maraknya kasus penyimpangan dan pelecehan seksual
📌 Tayangan/Media sosial yang menyajikan konten yang tidak pantas

Familiarkah bunda dengan fenomena ini????
👉Selebgram/youtuber laki-laki yg suka berperan menjadi wanita atau sebaliknya. Kontennya dianggap lucu,  followernya banyak dan diidolakan

👉tayangan/bacaan games yg tidak mendidik bahkan cenderung mengarah ke pornografi dll

Belum lagi...
Banyak masyarakat, bahkan orangtua sendiri tanpa sadar melakukan suatu tindakan/Kebiasaan/candaan yang menjurus pada pelecehan seksual karena alasan gemas, bercanda, atau sekedar lucu-lucuan belaka, padahal tindakan lucu ini sebenarnya tidak pantas dan bisa menjurus pada pelecehan seksual.

contoh-contoh sikap yang lucu, tetapi tidak pantas dilakukan:
❎Spank atau memukul bokong
Anak yang masih memakai popok dan berjalan tertatih seringkali menjadi momen yang menggemaskan bagi orangtua. Sikap gemas ini seringkali dieskpresikan dengan menepuk bokong anak. Yang ada di pikiran anak saat itu adalah merekam nilai bahwa ketika bokongnya ditepuk, orangtua tampak senang dan sambil tersenyum. Oleh karena itu anak akan membalasnya dengan tersenyum kembali. Sebaiknya Anda mengurangi sikap menepuk bokong ini, dan hentikan sama sekali seiring bertambahnya usia anak. Begitu juga dengan aksi goyang dangdut yang mengikuti tayangan televisi. Hindari mengikutsertakan anak dalam acara atau lomba-lomba jaged dangdut yang mengeksploitasi tubuh anak.
❎ Memeloroti celana
Memeloroti celana anak adalah perbuatan yang sama sekali tidak sopan, bahkan cenderung ke arah pelecehan. Kalau Anda menganggapnya sebagai candaan, percayalah, ini sama sekali bukan lelucon. Hentikan kebiasaan ini sesegera mungkin, sebagai bentuk kesopanan pada anak. Bagaimana oranglain dapat menghormati anak kalau orangtuanya sendiri tidak berlaku demikian?
❎ Bugil di depan kamera
Banyak orangtua yang gemar mengunggah foto anak-anaknya di.media sosial. Bahkan, tanpa disadari ada orangtua yang mengunggah foto anak yang sedang mandi, berpakaian kurang pantas, rok tersingkap, atau bahkan yang tanpa pakaian sama sekali. Foto-foto ini tentu saja dapat tersebar di dunia maya dan akhirnya dapat membahayakan anak. Satu hal lagi, apabila anak terbiasa difoto tanpa pakaian yang pantas, ketika besar nanti anak juga ada kemungkinan akan terbiasa untuk difoto tanpa pakaian.
❎ Mendandani anak tak sesuai dengan fitrah seksualnya
Ada kalanya orangtua berlaku iseng untuk mencoba alat kosmetik seperti lipstik atau pensil alis pada anak lelakinya yang masih balita. Terkadang juga tak sedikit yang mencoba mendandani anak laki-lakinya dengan pakaian perempuan seperti rok, pita, dan jilbab untuk sekedar lucu-lucuan. Begitu pula dengan anak perempuan yang iseng dipakaikan sarung dan kopiah hanya untuk bercandaan. Padahal momen seperti ini bila sering dilakukan dapat berpotensi mencederai fitrah seksualitas sang anak.

Berangkat dari tantangan dan fenomena tersebut beberapa SOLUSI yang dapat dilakukan adalah

🔖 ORANGTUA HARUS SIAP BERUBAH
Dalam mendidik anak sesuai fitrah seksualitas peran orangtua sangatlah besar,  salah satunya sebagai *Role Model* pertama untuk anak-anaknya,  maka wajib bagi orangtua untuk memberikan contoh yang baik dan mau senantiasa membekali diri dg ilmu-ilmu pengasuhan agar fitrah anak dapat tumbuh dg paripurna.

🔖  MENGHINDARKAN ANAK DARI PENYIMPANGAN SEKSUAL
Lakukan tindakan antisipasi  agar terhindar dari penyimpangan seksual

1. Membangun komunikasi yang produktif dengan anak.
2. Memberikan pendidikan seks sejak dini.
3. Mendampingi anak dalam memuaskan rasa ingin tahunya. Orang tua tidak tabu membicarakan tentang seksualitas, menjadi teman ngobrol yang nyaman dan tempat anak bertanya pertama kali.
4. Di fase phalic (3-5 tahun fase anak suka memegang alat kelamin), anak diajarkan mengenai organ reproduksi, fungsinya dan cara menjaga kebersihan. Mengalihkan kesenangan memegang alat kelamin dengan aktivitas motorik lain, berolahraga, menyalurkan jiwa seni, atau mengembangkan minatnya.
5. Orang tua dan orang terdekat tidak melakukan candaan yang bisa menciderai fitrah seksualitas anak.
6. Menjaga privasi anak di media sosial.
7. Mensortir tayangan/media informasi sesuai usia anak.
8. Mengajarkan anak area pribadinya dan cara melindungi diri sendiri.
9. Mendidik cara berpakaian yang baik.
10. Menanamkan rasa malu.
11. Mengajarkan anak untuk meminta izin ketika memasuki kamar orang tua untuk menghindarkan anak dari pandangan yang tidak layak menurut usianya.
12. Memisahkan tempat tidur anak ketika mencapai usia 7 tahun.
13. Menjelaskan hakikat mahram.
14. Memberikan pemahaman tentang bagaimana sikap dan cara bergaul dengan lawan jenis dan sesama jenis yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
15. Mendidik menjaga pandangan mata.
16. Mengokohkan keimanan anak agar terbentuk kesadaran dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
17. Mengajarkan nilai-nilai agama.
18. Membangun rasa tanggung jawab dalam diri anak.
19. Memberikan pemahaman tentang bentuk-bentuk terjadinya penyimpangan seksual.
20. Menumbuhkan sikap berani untuk memberitahu pada orang tua (orang dewasa) apabila terjadi atau menjadi korban penyimpangan seksual.
21. Menanamkan jiwa kelelakian dan keperempuanan yang benar menurut Islam.

🔖 MENGHINDARKAN ANAK DARI PELECEHAN SEKSUAL
*Bekali anak agar terhindar dari pelecehan seksual dan gangguan orang asing, dengan cara:*
1. Pastikan anak selalu beraktivitas dengan pengawasan orangtua
2. Tegaskan bahwa anak tidak boleh bicara dan pergi dengan orang yang belum dikenal atau orang-orang yang dikenal, tanpa meminta izin dari orangtua. Bila orang tersebut memberi sesuatu, jangan menerima. Ingat! Orang dewasa yang berniat jahat selalu punya banyak cara untuk membujuk anak.
3. Ajarkan anak untuk berani berkata "tidak mau", terutama bila ada orang dewasa meminta tolong sesuatu yang membuat anak merasa tidak nyaman. Beri tahu kepada anak, orang yang berniat jahat suka mengarang cerita untuk membujuk anak agar menuruti kemauan orang tersebut.
4. Jelaskan kepada anak tentang tempat untuk mengadukan jika ada situasi yang membahayakan. Misalnya, ke petugas keamanan, polisi, atau guru di sekolah.
5. Bila orang dewasa itu memaksa, ajarkan anak untuk berteriak minta tolong, menggigit atau menendangnya. Tindakan ini bertujuan untuk menarik perhatian orang lain di sekitarnya.
6. Hati-hati jika anak menerima ancaman. Biasakan agar anak tetap memberi tahu orangtua tentang ancaman ini, tetapi juga waspada untuk mengantisipasinya kalau-kalau ancaman benar-benar terjadi.
7. Ajarkan Anak tentang PANTS, Atuan Untuk Anggota Tubuh
P: Privates are private
A: Always remember your body belongs to you
N: No means no
T: Talks about secrets that upset you
S: Speak up, someone can help!

P: Privates are private
Semua anggota tubuh yang tertutup pakaian dalam adalah bagian pribadi. Bagian ini tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain. Kamu boleh menyentuhnya hanya ketika selesai buang air kecil atau besar, dan saat mandi. Kamu harus menolak jika ada orang lain yang memintamu melihat atau menyentuh bagian yang tertutup pakaian dalam. Begitu pula sebaliknya, kamu Tidak boleh menyentuh atau melihat bagian ini pada tubuh orang lain.
Kadang-kadang, orangtua, dokter, atau perawat harus menyentuh bagian ini, tetapi mereka harus mengatakan alasannya, misalnya karena bagian ini harus diobati

A: Always Remember Your Body Belongs to You
Tubuhmu adalah milikmu. Tidak ada seorangpun yang boleh menyentuhnya, apalagi sampai membuatmu tidak nyaman. Jika ada orang lain yang memaksa ingin melihat atau menyentuk, kamu berhak mengatakan "TIDAK!". Ingatlah selalu bahwa orangtuamu akan mendengarkan apa pun yang kamu katakan dan membuatmu merasa takut. Jangan takut menceritakan kepada orangtuamu kalau ada orang lain yang memaksa melihat, memegang, atau melakukan sesuatu terhadap tubuhmu. Meskipun orang tersebut berpesan bahwa kamu tidak boleh mengatakan kepada orangtua, kamu harus tetap bercerita kepada orangtua. Tujuannya adalah untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari.

N: No means no
"TIDAK" artinya benar-benar tidak. Kamu harus menolak siapa pun yang menyentuh area pribadimu, walaupun dia adalah saudara atau orang-orang yang kamu sayangi. Kamulah yang mengendalikan tubuhmu sendiri. Perasaanmu pun harus dihargai.

T: Talks about Secrets that Upset You
Ceritakan rahasia yang membuatmu tidak nyaman. Ada dua jenis rahasia yang perlu kamu ketahui. Rahasia yang menyenangkan dan rahasia yang tidak menyenangkan. Rahasia yang menyenangkan itu misalnya pesta kejutan atau pemberian kado untuk orang lain. Rahasia yang tidak menyenangkan misalnya membuatu merasa cemas dan takut. Kamu harus menceritakan rahasia yang membuatmu takut kepada orangtuamu. Tujuannya agar kamu tidak ketakutan lagi.

S: Speak Up, Someone can Help
Setiap kali kamu merasa sedih atau takut, jangan ragu untuk menceritakannya kepada orang dewasa yang kamu percayai. Kamu bisa bercerita kepada orangtua, orangtua teman, atau guru. Mereka pasti akan siap membantu. Apa pun yang terjadi bukan kesalahanmu. Kamu tidak akan dimarahi atau dihukum karena menceritakannya.

Sumber Referesi:

Andika, Alya.2010.Bicara Seks Bersama Anak. Yogyakarta: Galangpress

Hana.2017.Menjaga Fitrah Anak. http://riaupos.co/5348-opini-menjaga-fitrah-anak.html#.W60B4csxc0M (diakses 27 September 2018)

Junaedi, Didi.2016.Penyimpangan Seksual yang Dilarang Al-Qur'an.Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Madani,Yusuf.2003.Pendidikan Seks untuk Anak dalam Islam.Jakarta:Pustaka Zahra.

Nugaraha, Boyke Dian dan Wibisono, Sonia.2016.Adik Bayi Datang Darimana?.Jakarta:Penerbit Noura (PT.Mizan Publika).

Santosa, Harry.2017.Fitrah Based Education.Yayasan Cahaya Timur.

Suraji.2008.Pendidikan Seks bagi Anak.Yogyakarta: Pustaka Fahima.

Ulwan, Nashih.1981.Tarbiyat Al Awlad Fii Islam Jilid 1. Beirut, Darussalam.

SUDAHKAH ANDA MENJAWAB PERTANYAAN ANAK DENGAN BENAR

REVIEW MATERI KELOMPOK 8

Menjawab pertanyaan anak-anak dengan benar mendukung tumbuhnya fitrah seksualitas dengan benar pula. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga diperlukan jawaban yang tepat agar mereka mendapatkan pengertian yang benar dan tidak mencari-carinya sendiri ditempat yang salah.
🌞Mengenalkan anggota tubuh secara detail
🌞Gunakan istilah ilmiah untuk menyebutkan nama alat kelamin.
🌞Tanggapi dengan santai.
🌞Neri pertanyaan balik,
🌞Jangan berbohong dalam memberikan jawaban
🌞Arahkan kepada jawaban yang sesuai dengan norma agama
🌞Berikan pengertian yang jelas menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
🌞Bisa menggunakan media edukasi .

GENDERISASI PERMAINAN
Genderisasi permainan yang terlalu berlebihan mampu menimbulkan dampak antara lain :
Bagi anak laki-laki, kelak akan anti dengan pekerjaan perempuan, dan bagi anak perempuan akan anti dengan pekerjaan laki-laki, kurang mandiri, dan bergantung sepenuhnya.

Langkah yg tepat ketika memergoki anak melihat konten porno

1. Tetap jaga emosi...
2. Komunikasi
Tanyakan  beberapa hal berikut :
✅Sejak kapan mereka menonton konten porno,
✅Dengan siapa ia menonton, dan
✅Dari mana sumber konten porno tersebut.
3. Gali informasi tentang sebab akses tsb,
4. Informasikan tentang dampak buruknya dan batasi aksesnya.

Tentang pemisahan kamar tidur di usia 7-10tahun, jika belum memungkinkan ada beberapa cara.
1.jika sama2 perempuan/sama2 laki2 bisa 1 ranjang tapi dipisahkan selimutnya.
2. Jika kamarnya terbatas. Maka bisa diatur laki2 tidur diluar, perempuan tidur di dalam.
3. Menggunakan ranjang tingkat
4. Masih satu kamar (anak laki² dan perempuan) dengan syarat aurat keduanya tertutup, sehingga aman dari hal yg haram…

1. "Gunakan istilah ilmiah untuk menyebutkan nama alat kelamin bukan nama rekaan atau ciptaan sendiri", bagaimana jika sudah membuat "nama ciptaan sendiri" dan si anak sdh terbiasa dg nama itu,, apa hrs dilakukan oleh orang tua?
2. Utk statement ini "Jangan berbohong dalam memberikan jawaban", bisa diberikan contohnya? Misalnya gt.
1.  ✅ Perlu diluruskan dengan menginformasikan nama ilmiah, Semuanya dilakukan agar tidak jadi kebingungan di kedepannya.
mereka berhak tahu nama ilmiah tsbt.
2. Misalnya pertanyaan "Ibu kok g sholat ? Sudah tadi di kamar, kamu aja yg g tahu" padahal si ibu sedang menstruasi…
saat memberikan penjelasan jangan bohong. Bisa lihat dikomik ya.

bagaimana contoh kongkrit sehingga masyarakat tidak terkesan cuek dengan keadaan ini?
Pada setiap karnaval biasanya selalu ada pria yg berdandan ala wanita (bencong) dan kita biasanya merasa lucu dengan hal tersebut. jadi mulailah untuk menjadi agen perubahan, menolak dengan memberikan alasan yg kuat untuk tontonan banci-banci an yg bisa menimbulkan efek jangka panjang.
tapi masih ada beberapa masyarakat yang mengontrol hal tersebut dengan banyak penyuluhan mengenai seks bebas di sekolah. Namun yang bisa mengendalikan anak adalah orangtua. Dengan pendidikan di rumah yang tepat,

1. anak SMA putri yang telah merekam bagian dada dan alat kelaminnya untuk dikirimkan kepada kekasihnya. Apa yang harus dilakukan?
2. Remaja putri SMA ini memang  berasal dari keluarga _broken home_& ia tinggal dengan ibu dan ayah tirinya. Namun, hubungan mereka sangat kaku. Terlebih setelah kasus tersebut mencuat di sekolah. Apa yang harus dilakukan sang remaja agar memperoleh kepercayaan dari orang tua,?
✅Jika kondisinya seperti ini bisa jadi termasuk kasus berat yang perlu bantuan ahli psikolog atau bimbingan konseling.
✅masa2 remaja adalah masa pencarian jati diri, jadi mungkin ada masa itu kita melakukan kesalahan.
saran kami setelah sang gadis menemukan jati dirinya, mulai menata tujuan hidup dan kembali percaya diri, sang gadis bisa mengembalikan kepercayaan orang tuanya.
✅ pendekatan rohani, dengan do'a dari ortu, orang alim
✅ berkomunitas positif
✅ membangun kedekatan dg mengadakan family project dll

MEDIA EDUKASI

Media Edukasi Kelompok 8

🗂📽📷💡🗂
Nama : Komik Edukatif
Judul : Anti Panik Tanya Jawab Seks dengan Anak
Isi :
Komik berisi berbagai dialog ringan yang sering diutarakan oleh anak, namun pada kenyataannya sulit sekali untuk dijawab. Hal bisa terjadi karena kita belum tahu harus memulai dari mana untuk menjelaskan. Alih-alih berbohong, atau memarahi anak, hal itu menyebabkan anak bisa menutup diri dari kita.
Alangkah baiknya mengatakan jawaban yang tepat.
Singkat, padat, jelas, tuntas.
Jawaban yang sesuai, mudah dipahami anak dan menuntaskan rasa keingintahuan anak.
Berisi 8 komik strip yang berjudul antara lain :

1. Dada Besar
2. Burung
3. Kucing Kawin
4. Kok Berdiri
5. Haid
6. Mimpi Basah
7. Cinta
8. Disakiti

selanjutnya akan bisa dikembangkan lagi seiring banyak pertanyaan yang muncul.

Juga dilengkapi ide main alat peraga dan disertai cerita didalamnya.

Untuk membaca atau mendownload.
Ada di link ini

http://bit.ly/KomikEdukatifKelompok8MRJatsela

MENUMBUHKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK

REVIEW MATERI KELOMPOK 7

Definisi Fitrah Seksualitas
Adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Kenapa disebut Fitrah?
Karena merupakan anugerah dari Allah SWT dan telah terinstall dalam diri manusia sejak ia dilahirkan.

Definisi Pendidikan Seks
Adalah pengenalan fungsi seks dan organ-organ seksual untuk menjamin kesehatan dan fungsi seks yang normal.

Tujuan Pengenalan Fitrah Seksualitas pada Anak
1. Agar seksualitas anak tumbuh sehat dan benar
2. Anak paham tentang alat vital dan cara merawatnya
3. Anak paham siapa saja yang boleh menyentuh alat vital
4. Anak dapat informasi dari sumber terpercaya yaitu orang tua
5. Anak menghargai diri sendiri
6. Seimbang emosional dan rasional
7. Persiapan masa puber
8. Anak paham peran dan kewajiban saat dewasa

Tujuan Pendidikan Seks
1. Membantu anak mengetahui topik-topik biologis, seperti pertumbuhan, masa puber, kehamilan, dan menyusui.
2. Mengembangkan sikap objektif dan penuh pengertian tentang seks
3. Mempelajari organ reproduksi
4. Mencegah perilaku seks yang tidak aman
5. Mencegah penyerapan informasi yang tidak aman dan akurat
6. Mendorong hubungan sosial yang baik antarlawan jenis.
7. Membantu pemahaman tentang peran laki-laki dan perempuan dalam relasi suami-istri dan dalam pergaulan di masyarakat

Tahapan Fitrah Seksualitas pada Anak
⭐Usia 0 – 2 tahun : Anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada fase menyusui.
⭐Usia 3 – 6 tahun : Anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional, juga mampu membedakan laki-laki dan perempuan. Dan anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.
⭐Usia 7 – 10 tahun :  Anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, anak perempuan didekatkan dengan ibu. Agar anak memahami peran gender dan sosialnya.
⭐Usia 10 - 14 tahun : Anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah. Agar anak belajar memahami dan berempati langsung terhadap sosok pria dan wanita terdekatnya.
⭐Usia > 15 tahun : Anak sudah menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Tahapan Perkembangan Seks pada Manusia
✨Usia 0 – 2 tahun : Fase Oral, yaitu bayi mendapatkan kenikmatan saat menyusui melalui puting ibunya dan cenderung menyukai memasukkan apapun ke mulutnya
✨Usia 2 – 4 tahun : Fase Anal, yaitu kesenangan seksual berada di daerah sekitar dubur atau anusnya. Rasa nikmat dirasakan melaui aktivitas yang menyangkut proses pembuangan
✨Usia 3 – 6 tahun : Fase Phallic, yaitu tahap dimana seorang anak yang sudah bisa mengidentifikasi kelaminnya. Anak mulai menunjukkan keinginan yang lebih besar terhadap perbedaan yang ada di antara laki-laki dan perempuan
✨Usia 6 – 10 tahun: Fase Talency yaitu tahap yang dicapai begitu anak memasuki usia remaja. Sering disebut juga dengan masa laten karena anak cenderung menekan seluruh keinginan erotisnya hinggga nanti mencapai usia pubertas. Pada tahap talency ketertarikan anak pada seksualitas biasanya akan dikalahkan dengan keingintahuannya yang lebih tinggi tentang hal-hal lain yang bersifat ilmiah dan sains. Namun demikian, ada juga anak-anak yang menunjukkan kenaikan rasa tertarik pada seks, yang ditandai dengan munculnya aktivitas rutin semacam masturbasi ataupun manipulasi genital. Anak akan merasakan nikmat ketika alat kelaminnya disentuh atau diraba. Pada masa ini anak pun mulai membandingkan alat kelamin miliknya dengan temannya yang lain. Pada masa ini anak mulai mengeksplorasi bagian-bagian tubuhnya secara menyeluruh. Namun orang tua atau pendidik sebaiknya mengalihkan perhatian anak ke hal lain untuk mencari sensasi yang lebih positif. Misalnya  dengan olah raga atau mengembangkan minat seninya.
✨Usia 10-15 : Fase Genital yaitu tahap akhir dari keseluruhan proses perkembangan seksual seorang anak. Masa ini menandai puncak perkembangan dan kematangan seksual anak dimana seluruh kesenangan seksual akan terpusat di daerah genetil atau kelamin.

Fitrah Seksualitas =X Pendidikan Seks, namun lebih dari itu,

Tujuan Utama Pendidikan Fitrah Seksualitas :
1. Anak mengerti identitas seksualnya. Anak bisa memahami dia itu laki-laki atau dia perempuan
2. Anak mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya. Anak bisa menempatkan diri sesuai peran seksualitasnya, bagaimana ia berfikir, merasa, bersikap dan bertindak seperti laki-laki atau perempuan
3. Mengajarkan anak untuk melindungi diri dari kejahatan seksual

Tugas Siapa?
👨 Ayah sebagai pemberi suplai maskulinitas
👩Ibu sebagai pemberi suplai feminitas
Anak laki-laki membutuhkan 75% suplai maskulinitas, 25% suplai feminitas
Anak perempuan membutuhkan  75% suplai feminitas , 25% suplai  maskulinitas

Mengapa Ayah Bunda Perlu untuk Terjun Langsung dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas
Figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai aqil baligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.

Ayah dan Bunda memiliki peran sama besarnya dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas anak. Karena anak yang tidak mendapatkan sosok ayah atau ibunya, maka akan memunculkan penyimpangan-penyimpangan seksual di kemudian hari.
gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dan sebagainya.

Hal yang penting :
- Anak yang kehilangan sosok ayah atau ibunya, wajib mendapatkan sosok pengganti dari orang terdekatnya sampai aqil baligh.
- Pengembangan Fitrah Seksualitas harus diimbangi dengan fitrah lainnya, seperti Fitrah Keimanan, Fitrah Bakat, Fitrah Belajar, dan Fitrah Perkembangan

Tantangan
1.Tantangan dalam keluarga:  peran orangtua yang lemah dalam mendidik anak.

2. Tantangan luar keluarga:
• Dukungan kepada perilaku seksual menyimpang seperti LGBT
• Budaya masyarakat berpakaian minim
• Tontonan/bacaan/games yang tidak mendidik bahkan cenderung mengarah kepada pornografi.

Solusinya
☘Jalin kedekatan dengan anak sedari dini
☘Perkuat tujuan kita dalam pengasuhan anak
☘Tidak menganggap tabu komunikasi perihal seksual kepada anak
☘Bangun komunikasi produktif dengan anak
☘Tanamkan keimanan pada anak
☘Pilihkan lingkungan dan teman yang sehat untuk anak

Tips Mencegah Kejahatan Seksual pada Anak
🍂Edukasi seksual sejak dini. Dengan penggunaaan kata-kata dan cara menyampaikannya dengan cara yang bisa diterima dan diingat oleh anak.
🍂Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan keharmonisan keluarga, dengan membangun suasana yang hangat dan nyaman, supaya anak-anak akan merasa aman dan bebas bicara.
🍂Jadilah sahabat anak
Orangtua harus bisa menjadi sahabat anak. Dengan demikian, anak merasa bebas bercerita apa saja dan kapan saja pada Anda. Memiliki orangtua yang akrab dan terbuka, anak akan merasa memiliki teman terbaik yang bisa membuat mereka tidak merasa sendiri.
🍂Gunakan istilah sebenarnya Ketika Anda mengajari anak, “Ini namanya hidung, yang ini kaki”, perkenalkan juga alat kelamin dengan istilah asli. Biasakan menyebut ‘penis’ untuk anak laki-laki dan ‘vagina’ untuk anak perempuan –tidak ada bedanya dengan menyebut organ tubuh lain. Pembiasaan menggunakan istilah asli adalah langkah pertama pendidikan seks anak. Ketika jika suatu waktu anak mengalami kejahatan seksual, ia bisa mengomunikasikannya dengan bahasa yang dipahami orang lain.
🍂Ajarkan konsep privasi Beritahu anak bahwa tidak semua orang boleh melihat, apalagi menyentuh alat kelaminnya. Ajarkan padanya siapa saja yang boleh, dan dalam situasi apa. Misalnya, boleh oleh dokter saat memeriksa, atau pengasuh saat memandikan. Anda pun harus mendukung anak dalam menjaga privasinya, misalnya dengan tidak menelanjangkan anak di tempat umum ketika berganti baju di pinggir kolam renang atau pantai, misalnya. Biasakan mengajak anak mengganti bajunya di ruang tertutup, meski untuk itu Anda mungkin akan lebih repot. Hindari pula mengunggah foto anak tanpa busana di situs jejaring sosial. Anda tidak pernah tahu akan adanya ancaman predator yang bergerilya di dunia maya.
🍂Bedakan jenis sentuhan Ajarkan pada anak mengenai sentuhan di tubuhnya. Ada tiga jenis sentuhan yang perlu anak ketahui:
1. Sentuhan baik dan boleh, yaitu sentuhan dari orang lain menggunakan tangan yang dilakukan di bagian tubuh di atas bahu dan di bawah lutut, yang merupakan sentuhan karena kasih sayang, seperti membelai kepala dan mencubit pipi.
2. Sentuhan harus waspada, karena membingungkan untuk menilainya sebagai bermaksud sayang atau napsu, yang merupakan sentuhan di bawah bahu hingga atas lutut tubuh anak.
3. Sentuhan jelek dan terlarang, yaitu orang lain menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian renang. Bila ada yang melakukan sentuhan di area ini, anak harus berani menolak dan berkata tegas, misalnya dengan bilang, “Jangan begitu!”
🍂Hargai pendapat anak Saat anak tidak mau bersalaman dengan teman Anda yang baru dikenalnya, biarkan saja. Tidak perlu dibujuk terus-terusan, apalagi langsung dimarahi, agar ia berubah pikiran. Hargai kemampuan anak untuk bilang tidak. Kemampuan ini merupakan latihan, akan ada momen-momen di kemudian hari saat mereka harus berani berkata “Tidak!” –termasuk saat merasa terganggu jika ada yang menyentuhnya.
🍂Percaya naluri Anda Jika seseorang membuat Anda tidak nyaman, itu adalah alasan yang cukup untuk menjaga anak menjauhinya. Saat Anda merasa ragu saat akan menitipkan anak pada seseorang, bahkan pada teman Anda, jangan lakukan. Tak jarang naluri ibu memang bisa ‘mengendus’ sesuatu yang tidak benar, bukan?
🍂Pisahkah tidur Pisahkah tidur kakak dan adik terutama jika berbeda jenis kelamin. Semakin dini dilakukan, semakin baik. Saat tidur, tersingkapnya pakaian sangat mungkin terjadi, dan hal tersebut bisa menimbulkan hasrat seksual, sekalipun dengan saudara kandung.
🍂Wajib waspada Wajib waspada terhadap orang dewasa yang mencoba menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak, bahkan jika orang tersebut Anda kenal. Menurut riset di Assosiasi Psikolog Amerika Serikat, 90% dari kasus pelecehan seksual yang terungkap, ternyata pelakunya merupakan orang yang dikenal korban. Bahkan, 30% di antaranya masih memiliki hubungan keluarga! Hanya 10% pelaku yang betul-betul orang asing bagi korban.

Referensi :
Santosa, Harry, 2016. Fitrah Based Education, Bekasi: Yayasan Cahaya Mutiara Timur
https://majalahayah.com/fitrah-seksualitas/
http://www.pradikto.com/2016/10/pendidikan-seks-berdasarkan-usia.html
http://www.jejakpendidikan.com/2016/11/tujuan-pendidikan-seks.html
https://majalahayah.com/fitrah-seksualitas/
http://sayangianak.com/ini-cara-memberikan-pendidikan-seksual-pada-anak-sesuai-tahap-perkembangannyaseksualitas/
http://sayangianak.com/ini-cara-memberikan-pendidikan-seksual-pada-anak-sesuai-tahap-perkembangannya/
http://sayangianak.com/tips-mencegah-kejahatan-seksual-pada-anak/

KURIKULUM PENDIDIKAN SEKSUALITAS DALAM QUR'AN DAN HADITS

Review Materi  Kelompok 6 Bunsay Mr. Jatsela

Pelajaran dari Istri Imran
Maka tatkala isteri `Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” Qs.3:36

*Perbedaan Melaksanakan Aqiqah*
Anjuran Rasulullah SAW
َنْ يُعَقَّ عَنِ الغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الجَارِيَةِ شَاةٌ.
“Hendaklah melakukan aqiqah untuk bayi laki-laki dengan menyembelih dua ekor kambing yang memadai, dan aqiqah bayi perempuan dengan seekor kambing” H.R. Ahmad Abu Daud dan Tirmidzi[1]
Aqiqah merupakan suatu tradisi yang dilakukan untuk merayakan kelahiran atas bayi baik bayi perempuan ataupun bayi laki-laki.
Waktu aqiqah untuk anak perempuan sama dengan anak laki-laki yakni pada saat bayi berusia 7, 14 atau 21 hari setelah bayi dilahirkan

*Perbedaan Fiqih Sholat*
💡Bersuci
Suci dari Hadas dan Najis. Hadats ada yang mewajibkan wudlu dan ada pula yang mewajibkan mandi jinabat.
➡ Wajib Wudhu
+ Keluar kotoran dari anus dan/atau dari kelamin
+ Laki-laki keluar madzi
+ Wanita mengeluarkan wadzi
➡Wajib Mandi Jinabat
+ Keluar Mani
+ Keluar Darah Haid
+ Jima’
+ Nifas

💡Menutup Aurat
Aurat adalah suatu anggota badan yang tidak boleh ditampakkan dan diperlihatkan oleh laki-laki atau perempuan kepada orang lain
➡Aurat Dalam Pandangan
✅Aurat laki-laki dengan sesamanya
Yang termasuk aurat adalah diantara pusar dan lutut.
“Tutupilah pahamu, sesungguhnya paha itu termasuk aurat. H.R. al-Bayhaqi.[2].
✅Aurat perempuan dengan sesamanya
Sama halnya dengan laki-laki, harus menutupi apa yang ada antara pusar dan lutut. 
✅Aurat perempuan dengan laki-laki yang bukan mahramnya
Auratnya adalah selain wajah, tangan, dan punggung kaki. Selain dari semua itu adalah aurat yang tidak halal untuk di lihat
➡Batasan Aurat
✅Batas Aurat Laki-laki
+ Tidak terlalu tipis dan ketat hingga tak menampakkan bentuk aurat
+ Menutup aurat antara pusar sampai 2 lutut
+ Pakaian tidak menyerupai perempuan
✅Batas Aurat Perempuan
+ Menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan
+ Hijab menutupi hingga dada
+ Pakaian tebal dan longgar hingga tidak menunjukkan kekuk tubuh
+ Tidak menyerupai laki-laki
+ Memakai kaos kaki atau stoking
➡Pendidikan seks untuk anak
✅0-2 Thn
+ Tidak mengumbar aurat anak di sembarang tempat.
+ Jaga aurat orang tua dari pandangan anak.
+ Tidak melakukan hubungan seksual di depan anak
✅2-7 Thn
+ Mengenalkan Anggota tubuh termasuk area vital
+ Menjelaskan bahwa aurat tidak boleh ditampakkan/disentuh orang lain
+ Mengenalkan rasa malu
✅7-10 Thn
+ Diajarkan etika meminta ijin untuk masuk ke kemar orang tua atau orang lain
+ Diajarkan etika melihat lawan jenis.
+ Dipisahkan tempat tidurnya
✅10-14 Thn
Dijauhkan dari segala hal yang mengarah kepada seks
✅14-16 Thn
Diajarkan tentang etika berhubungan badan, ketika ia sudah siap untuk menikah
✅> 16 Thn
Diajarkan tentang cara-cara menjaga kehormatan dan menahan diri ketika ia belum mampu menikah

💡Sholat
Perbedaan Laki-laki dan Wanita dalam Shalat
Ali bin Abi Thalib RA berkata : “Apabila wanita muslimah mengerjakan shalat, maka hendaklah duduk diatas lutut dan merapatkan pahanya”
Ibnu Umar RA disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah memerintahkan wanita muslimah untuk duduk bersilang kakinya dalam shalat.

*Hukum Berhias*
✅Diperbolehkan Memakai Pakaian Sutra Bagi Wanita
✅Tidak Diperbolehkan Memakai Wewangian yang Tercium Aroma oleh Orang Lain
✅Tidak Diperbolehkan Memakai Pakaian Tipis
Perintah untuk Berhijab Bagi Wanita
✅Dan beberarap syariat lainnya

*Hukum Birrul Walidain*
✅Tetap Berbakti Terhadap Orang Tua
✅Membantu Kehidupan Orang Tua
✅Bersilahturahmi dan Menjalin Komunikasi
✅Tidak Menyulitkan atau Menggantungkan Diri Pada Orang Tua
✅Melayani Orang Tua di Masa Renta

*Hukum Wasiat*
➡Dalam haji wada’ diantara kandungan khotbah yang disampaikan Rasulullah adalah:
“…Ingatlah, hendaklah kalian memberi wasiat kepada kaum wanita dengan kebaikan.”
➡Makna Hukum Wasiat :
+ Melarang lelaki bersifat tamak dan rakus terhadap istrinya, atau menjadi beban dan tanggungan bagi istrinya
+ Perempuan menyisakan setengah bagian dari harta warisan untuk saudaranya, secara tidak langsung membantu pembinaan masyarakat yang harmonis

*Referensi*
✅http://saifuddinasm.com/2012/09/29/02-pendidikan-seks-sejak-dini/
✅Ulwan, Abdullah Nashih. 2017. Tarbiyatul Aulad Fil Islam (Pendidikan Anak Dalam) Islam. Sukoharjo. Insan Kamil Solo
✅https://www.balqisaqiqah.com/syarat-dan-ketentuan-aqiqah-untuk-anak-perempuan-sesuai-syariat-islam/
https://dalamislam.com/hukum-islam/kewajiban-anak-perempuan-terhadap-orang-tua-setelah-menikah
✅Fiqih Wanita, 1998, Muhammad Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK "TUBUHKU ADALAH MILIKKU"

,Review Materi Kelompok 5

Fitrah seksualitas anak perlu dibangkitkan agar anak mengenal konsep diri dan perannya sesuai dengan gendernya baik dalam keluarga maupun masyarakat. Tempat yang paling tepat menumbuhkannya adalah keluarga. Fitrah seksualitas ditumbuhkan sejak anak lahir hingga menjelang Akil baliq (0-14 th). Orang tua (Ayah ibu)  mempunyai peran penting dalam menumbuhkan, merawat, membangkitkan fitrah seksualitas anak,  sehingga sosoknya harus digantikan jika telah tiada.

Tantangan yang dihadapi dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak bisa berasal dari faktor internal keluarga, seperti:
⚪Pola asuh, Ibu  Elly Risman menyampaikan bahwa pembentukan kepribadian seseorang 20% ditentukan Oleg sifat yang diturunkan Dan 80% adalah pola asuh. Pola asuh yang tidak tepat akan mengakibatkan sexual and gender confuse bahkan disorientasi sensual.
⚪Role  model,  yang perlu diperhatikan apakah anak sudah merasakan diferensiasi seksualitas dalam bentuk teladan dari kedua orang tuanya. Sudahkah anak melihat perbedaan signifikan dari Ayah ibu tentang sikap, peran dan tugas dalam kehidupan.
⚪Paradigma Orang Tua, paradigma menentukan pola asuh orang tua.  Jika orang tua menganggap seksualitas sebagai hal yang tabu untuk dijelaskan pada anak maka akan mencegah stimulus untuk membangkitkan fitrah seksualitas. Demikian juga halnya dengan paradigma yang menganggap laki-laki dan perempuan itu setar sehingga tidak ada pembeda signifikan diantara keduanya.

Sedangkan faktor eksternal,  seperti:
⚪pandangan masyarakat yang menganggap sebagai hal tabu, aneh menghalangi stimulasi fitrah seksualitas.
⚪kebijaksanaan pemerintah, "pengarusutamaan gender (PUG)", pemberian hak atas layanan/anggaran yang sama antara laki-laki dan perempuan, orang dewasa dan anak-anak,  masyarakat ekonomi rendah dan tinggi

Menghadapi tantangan tersebut maka seharusnya:
👍 Orang tua perperan aktif dalam tumbuh kembang ana.
👍 Dibutuhkan kelekatan emosi antara orangtua dan anak.
👍 Mempunyai tujuan pengasuhan yang jelas.
👍 Mengajarkan adab kepada anak
👍 Mengajarkan batasan aurat
👍 pendidikan agama
👍 Komunikasi produktif anak dan orang tua
👍 Membangkitkan fitrah seksualitas anak sesuai tahapan usianya.

Rabu, 03 Oktober 2018

MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUAL ANAK

Day 4 Game 11
Review Materi Kelompok 4

Pada bahasan ini kelompok 4 lebih menekankan pada kekerasan seksual pada anak.
Tentang Fitrah Seksualitas, karena sudah dibahas dan saya review sebelumnya, jadi   saya skip saja (baca review-review sebelumnya) . Langsung pada kekerasan seksual.

Kejahatan seksual pada anak menjadi masalah berbagai negara. Prevelansi kasus kejahatan seksual anak sulit diidentifikasikan karena seringnya tidak Ada pelaporan. Beberapa pakar meyakini bahwa kasus ini lebih besar terjadinya dari yang dilaporkan masyarakat. Fenomena ini bak gunung es, jauh didasarnya masih banyak kasus yang tidak terungkap.

Pengertian Kejahatan Seksual
Bentuk penyiksaan kepada anak dimana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan sensual.

Bentuk Kejahatan Seksual
1. Sexsual Molestation (penganiayaan)
2. Sexsual Assault (pemerkosaan)
3. Forcible Rape (pemerkosaan secara paksa)

Faktor Penyebab
1. Pornografi
2. Anak-anak jarang diajarkan bagian-bagian tubuh mana yang tidak boleh sembarangan disentu orang lain sehingga tidak dapat membedakan mana sentuhan yang aman dan tidak
3. Mengingat pelaku kejahatan seksual seringkali orang terdekat, membuat anak sulit menentukan batasan tersebut.

Dampak dari kejahatan seksual ini akan mempengaruhi sikap, cara pandang, orientasi seksual dan perilaku amoral. Karena itu untuk menghindari kejahatan seksual lakukan:
1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya.
2. Ajarkan anak batasan dan cara bereaksi jika ada yang melanggar batasannya.
3. Ajarkan anak berkata tidak.
4. Membangun komunikasi terbuka dengan anak dan ajarkan anak mempercayai perasaannya.
5. Selalu dampingi anak dalam setiap kehidupannya. 
6. Genapkan ikhtiar kita dengan doa.

"Mengajarkan batasan secara jelas dan bagaiman merespon jika batasan itu dilewati menjadi kunci penting untuk memutus kejahatan seksual"

🚻 MEMPERSIAPKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK PADA USIA PRE AQIL BALIGH 🚻

Day 3 Game 11
Review Materi Kelompok 3

👬Fitrah Seksualitas dan Cinta👭

Setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin lelaki dan perempuan. Bagi manusia, jenis kelamin ini akan berkembang menjadi peran seksualitasnya. Bagi anak perempuan akan menjadi peran keperempuanan dan kebundaan, bagi anak lelaki menjadi peran kelelakian dan keayahan. Fitrah seksualitas yang sempurna akan melahirkan laki-laki dan perempuan yang tumbuh sesuai fitrahnya dan memiliki akhlak yang baik terhadap pasangan dan keluarganya.

🌵Tantangan dalam menumbuhkan fitrah seksualitas🌵

Tantangan yang mucul pada era millenial ini adalah adanya kesenjangan yang panjang, ketika anak-anak kita secara fisik sudah mencapai usia "aqil baligh" pada usia 14-15 tahun, namun secara finansial dan sosial baru "mandiri" pada usia 25 tahun bahkan lebih. Maka muncullah istilah remaja, yang menggambarkan anak-anak yang telah matang secara biologis tapi belum matang secara psikologis, emosional, rasional, sosial dan finansial. Kesenjangan ini jugalah yang kemudian menyebabkan penyakit kejiwaan dan penyakit sosial yang melanda kehidupan para remaja, seperti pola hidup konsumtif, pergaulan bebas, narkoba, kelainan seksual, dan sebagainya.

📃Bagaimana Solusinya?📃

Pentingnya penguatan fitrah seksual di tahap Pre Aqil Baligh pada usia 0-14 tahun.

👬Apa itu Aqil Baligh?👭

Aqil adalah kedewasaan psikologis, emosional, rasional, sosial dan finansial.
Indikatornya:
- Mampu memecahkan masalah
- Mampu mengambil keputusan dan resiko
- Bertanggung jawab dan mandiri
- Mampu mencari nafkah (laki-laki)
- Mampu memikul beban kehidupan

Baligh adalah Kedewasaan Biologi
Cirinya:
1. Anak laki-laki mengalami mimpi basah
2. Anak perempuan mengalami menstruasi
3. Biasanya terjadi pada rentang usia 11-14 tahun

Tahap Pendidikan fitrah seksualitas pada usia 0-14 tahun

1⃣ 0-2 tahun
Anak didekatkan dengan ibunya melalui ASI. Kalaupun tidak bisa menyusui, anak difasilitasi untuk bisa “bermain” di sekitar dada ibunya, bisa dengan sering dipeluk, didekap, digendong, dll.

2⃣. 3-6 tahun
Penguatan konsep gender. Anak harus dekat dengan kedua orangtuanya. Sering main dan ngobrol bareng, mulai dikenalkan perbedaan pakaian laki-laki dan perempuan, mulai dikenalkan konsep malu.

3⃣ 7-10 tahun (Pre Aqil Baligh 1)
Dekatkan anak perempuan dengan ibu dan dekatkan anak laki-laki dengan ayah, agar anak memahami peran gender dan sosialnya. Anak mulai dibiasakan menutup auratnya.

4⃣ 11-14 tahun (Pre Aqil Baligh 2)
Dekatkan anak perempuan dengan Ayahnya dan anak laki-laki dengan ibunya, agar anak dapat belajar memahami dan berempati secara langsung terhadap sosok pria maupun wanita terdekatnya.

🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅

*Tanggung Jawab Pendidikan Seks*
-----------------------------------------
Dibagi menjadi beberapa fase, yaitu:
1⃣Usia antara 7 – 10 tahun, dinamakan kanak-kanak usia akhir (tamyiz), diajarkan etika meminta izin untuk masuk ke kamar orang tua dan orang lain serta etika melihat lawan jenis.

2⃣Usia antara 10 – 14 tahun (usia remaja), anak dijauhkan dari hal yang mengarah kepada seks

3⃣Usia antara 14 – 16 tahun (baligh), anak diajarkan tentang etika berhubungan badan ketika ia sudah siap untuk menikah

4⃣Usia setelah baligh dinamakan usia pemudi/pemuda, diajarkan tentang cara-cara menjaga kehormatan dan menahan diri ketika ia belum mampu untuk menikah

Pada fase pre aqil baligh 2, anak juga mulai diajarkan tentang :
1. Anak laki-laki tentang mimpi basah, fungsi sperma dan cara mandi wajib. Anak perempuan tentang menstruasi, cara membersihkannya, cara mandi wajib, fungsi rahim dan indung telur

2. Mengajarkan untuk menundukkan pandangan

3. Diajarkan tentang aurat
Laki-laki, antara pusar sampai lutut
Perempuan seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan.

4. Dikenalkan konsep mahram. Setiap perempuan yang haram dinikahi selamanya oleh seorang laki-laki, maka perempuan itu adalah mahramnya. Dan setiap laki-laki yang haram bagi seorang perempuan untuk menikah dengannya selamanya, maka laki-laki itu merupakan mahramnya.

5. Mengenalkan konsep Tauhid pada Allah agar bisa menjaga mereka dari berbuat dosa.

6. Anak diajarkan beberapa adab yang berhubungan dengan lawan jenis, seperti:

🔅 Meminta izin sebelum masuk kamar orang lain dan orang tua pada waktu sebelum fajar, tengah hari dan setelah isya.

🔅 Memisahkan kamar anak laki-laki dan anak perempuan

🌷Etika melihat mahram.
Laki-laki boleh melihat kepada mahram perempuannya sebatas yang menjadi kebiasaan untuk dilihat (leher, kepala, kedua telapak tangan, kedua kaki, dst). Ia tetap tidak boleh melihat yang biasanya tertutup (dada, punggung, perut, dst).

🌷Etika Melihat Perempuan yang Bukan Mahram
Tidak diperbolehkan walaupun tanpa syahwat.

🌷 Etika laki-laki melihat laki-laki
Tidak boleh melihat auratnya. Adapaun anggota tubuh yang lain, seperti perut, punggung, dada dan lainnya boleh asalkan tanpa syahwat.

🌷Etika perempuan melihat perempuan
Seorang perempuan tidak boleh melihat bagian di antara pusar sampai lutut perempuan lainnya, baik yang dilihat itu dekat maupun jauh, muslimah maupun bukan.

🌷Etika perempuan non muslimah melihat perempuan yang muslimah
Seorang perempuan muslimah diharamkan untuk memperlihatkan sedikit pun dari bagian tubuhnya kepada perempuan non muslimah, kecuali anggota badannya yang digunakan untuk memberikan bantuan, pelayanan atau bekerja.

🌷Etika melihat anak remaja berparas tampan (al-amrad)
Hukumnya boleh jika ada alasan mendesak, seperti jual beli, mengambil dan memberi, mengobati, mengajar serta keperluan yang semacamnya. Sedangkan melihat untuk menikmatinya maka hukumnya haram karena itu bisa mendorong munculnya syahwat dan mengarah ke fitnah.

🌷Etika perempuan melihat laki-laki yang bukan mahramnya
Boleh jika mereka sedang berpapasan di jalan, bermain permainan yang tidak diharamkan, berinteraksi dalam jual beli, dan kesempatan lainnya.

🌷Etika melihat aurat anak kecil
Anak kecil baik laki-laki maupun perempuan tidak memiliki aurat jika ia masih berusia kurang dari 4 tahun. Namun, jika ia sudah berusia lebih dari 4 tahun, maka auratnya adalah kemaluan dan pantatnya, serta bagian tubuh di sekitarnya.

Allah SWT telah menginstalkan fitrah ke dalam diri setiap anak yang lahir. Maka tugas orang tua hanyalah mengaktivasikannya sesuai dengan keunikan dan peran spesifik setiap anak dengan penuh cinta (Inside Out bukan Outside In).

Fitrah itu tidak bisa digegas, dan tidak berlaku LEBIH CEPAT LEBIH BAIK. Karena fitrah memerlukan tahapan dan waktu yang tepat dalam menumbuhkannya.

Bukan sekolah, tapi rumahlah tempat terbaik mendidik fitrah anak agar mampu mencapai aqil dan baligh bersamaan.

Tdk pernah ada anak salah gaul, yg ada salah asuh.

Fitrah yang tumbuh indah ibarat ikan hidup di laut, bertahun2 berenang di laut tak menjadi asin. Fitrah yg tak tumbuh ibarat ikan mati, cukup beberapa hari direndam di air asin untuk menjadi ikan asin.

(Harry Santosa - _Fitrah Based Education_)

📚Sumber Pustaka:
--------------------
- Santosa, Harry. 2017. Fitrah Based Education. Yayasan Cahaya Mutiara Timur
- 'Ulwan, Abdullah Nashih. 2017. Tarbiyatul Aulad Fil Islam (Pendidikan Anak Dalam Islam). Sukoharjo: Insan Kamil Solo

📹 Media Edukasi:
-----------------------
https://www.youtube.com/watch?v=noWSRrtAh9U

MENGENAL DAN MENUMBUHKAN FITRAH SEKSUALITAS MELALUI LATIHAN PEKERJAAN RUMAH ,

Day 2 Game 11

REVIEW MATERI KELOMPOK 2

Membahas membangkitkan fitrah seksualitas melalui latihan pekerjaan rumah sesuai gender.
Karena itu bekal pertama adalah mengerti pembagian seks/ jenis kelamin, diharapkan bisa mengenal pembagian peran dalam keluarga dan masyarakat

Pernahkah bercermin pada diri sendiri, kapan naluri “merawat” hadir dalam diri kita? Mungkin banyak yang akan menjawab, saat sudah menikah dan punya anak.

Secara naluriah,  wanita memiliki kepekaan dalam merawat.  Namun, apakah ‘kodrat’ ini dijaga saat kita tumbuh?

Disinilah pentingnya pembagian tugas/peran sesuai Gender.

Mengapa?

Karena ALLAH sudah memberikan fitrah PERAN pada masing-masing kita.

Ayah:

-Penanggung jawab pendidikan
-Man of vision and mission
-Sang ego dan individualitas
-Pembangun sistem berpikir
-Supplier maskulinitas
-Penegak profesionalisme
-Konsultan pendidikan
-The person of ‘tega’

Ibu :

-Pelaksana harian pendidikan
-Person of love and sincerity
-Sang harmoni dan sinergo
-Pemilik moralitas dan nurani
-Supplier feminimitas
-Pembangun hati dan rasa
-Berbasis pengorbanan
-Sang ‘pembasuh luka’

Untuk menumbuhkan fitrah seksualitas dan fitrah peran yang tidak sama tersebut, diperlukan kedekatan yang berbeda pada setiap tahap usia.

Usia anak 0-2 tahun:

Laki-laki dan Perempuan: didekatkan dengan Ibu, adanya proses menyusu dan membangun kelekatan emosi. Transfer awal nilai keimanan, ketauhidan.

Usia anak 3-6 tahun:

Laki-laki dan Perempuan: didekatkan dengan Ayah-Ibu, agar memiliki keseimbangan emosi dan rasional. Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan. Secara alamiah juga akan paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, berpakaian, berpikir dan bertindak sebagai laki-laki atau perempuan.

Pengenalan pekerjaan/kegiatan rumah : semua pekerjaan dan kegiatan, bisa melalui buku teks, ikut melibatkan anak sehari-hari. Mengawal dan memastikan identitas seksualitas sejak usia 3 tahun.

Usia anak 7-10 tahun:

Adalah masa dimana anak-anak memasuki tahap mempelajari ‘bagaimana dunia bekerja”

- Laki-laki : didekatkan dengan Ayahnya.

Ego sentris mereda à sosio sentris.

Tanggungjawab moral: peran sosial sudah berjalan ----sholat berjamaah, bermain dg ayah, peran keayahan lainnya dalam masyarakat.

Menjelang masa pengenalan pra-baligh. Berhubungan dengan dimensi biologis, menjelaskan tentang tata cara mandi wajib, konsekuensi memiliki sperma.

- Perempuan: didekatkan dengan Ibunya, agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit.

Menjelang masa pengenalan pra-baligh. Perlu pendekatan dimensi biologis tentang alat reproduksi wanita. Cara bersuci dari haid dan konsekuensi memiliki rahim.

Pada usia ini bisa dilatih tugas spesifik pada anak.

Contoh kegiatan yang diharapkan mendekatkan anak pada fitrah seksualitasnya:

pada anak laki-laki :
· mengajak adik bermain
· berlatih menjadi korlap sholat berjamaah di rumah
· ikut mengecek kondisi rumah sebelum tidur
· lebih banyak bermain bersama Ayah

pada anak perempuan :
· ikut merawat Adik: menyuapi, memandikan, mengantar ke kamar mandi
· merawat hewan peliharaan
· memlihara tanaman
· masak untuk keluarga
· belajar menjahit dan pekerjaan detail lainnya

Tentu saja, kita harus mengikuti kaidah tahapan latihan yang harus dilalui oleh anak, sesuai usia dan tingkat penguasaan.

Secara umum, 3 keahlian yang harus dikuasai oleh anak-anak:

1.       Keahlian individual
2.       Keahlian berkeluarga
3.       Keahlian komunal/ komunitas

Jika telah selesai dengan keahlian individual, bisa dilanjutkan dengan keahlian berkeluarga. Jika telah tuntas dengan keahlian berkeluarga, bisa dilanjutkan dengan keahlian komunal/komunitas.

Pada kesimpulannya, melatih beberapa pekerjaan rumah kepada anak diharapkan bisa mendekatkan mereka pada jati diri seksualitas yang sesuai dengan kodrat mereka.

Fitrah seksualitas yang tumbuh paripurna kelak diharapkan akan menghantarkan mereka pada peran Ayah sejati dan Ibu sejati.

Sumber bacaan :

Harry Santosa, 2015, Fitrah Based Education

PKBI DI Yogyakarta, Pengertian Seks dan Seksualitas

FITRAH SEKSUALITAS - DAY 1 GAME 11

Review dari materi yang disajikan kelompok 1 membahas tentang Fitrah Seksualitas.

Apa Fitrah Seksualitas?
Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia, fitrah berarti sifat asal, kesucian, pembawaan.  Sedangkan seksualitas adalah ciri, sifat, atau peranan sek.
Menurut Harry Santoso, Fitrah Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang bersikap, berpikir, merasa sesuai fitrahnya sebagai seorang lelaki sejati atau perempuan sejati.

Fase Seksualitas
Secara umum fase seksualitas anak dibagi menjadi:
1. Fase Oral (0-2 tahun), nikmat ketika menghisap ember susu ibunya.
2. Fase Anal (2-4 tahun), merasa nikmat ketika mengeluarkan fases dari anus.
3. Fase Phallic (4-7 tahun), anak mulai memegang alat kelamin.
4. Fase Genital (8-12 tahun),  mulai tertarik dengan lawan jenis.

Tahapan Pendidikan Seksualitas Pada Anak
1. Usia 1-5 tahun, kenalkan anggota tubuh secara detail.
2. Usia 5-10 tahun, jawab pertanyaan anak  dengan benar.
3. Usia 10-12 tahun, kenalkan anak tentang haid, mimpi basah dan perubahan fisik.

Pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas pada anak
Kurangnya pengetahuan seksual pada anak akan memicu keingintahuan berlebih terutama jika anak itu menginjak remaja dimana mereka sangat rentan dengan informasi yang salah tentang seksualitas. Karena itu diperlukan peran kedekatan orang tua:
⚪Usia 0-2 tahun, sesuai dengan kebutuhannya untuk menyusu maka anak didekatkan dengan ibunya.
⚪Usia 3-6 tahun, anak didekatkan secara seimbang dengan ayah ibunya, jika tidak akan memicu potensi homoseksual dan penyimpangan seksual lainnya.
⚪Usia 7-10 tahun, laki-laki didekatkan pada ayahnya. Perempuan didekatkan pada Ibunya. Jika tidak, potensi homoseksual dan penyimpangan seksual lainnya akan menguat.
⚪Usia 10-14 tahun, laki-laki didekatkan pada ibu agar kelak tidak menjadi suami yang egois dan kasar.  Sedangkan perempuan pada Ayah sehingga ia tidak akan mudah menyerahkan kehormatannya pada laki-laki yang dianggap mampu menggantikan sosok ayahnya.

Untuk membangkitkan fitrah seksualitas anak diperlukan kesadaran orang tua untuk belajar lebih dalam tentang fitrah seksualitas. Orang tua seharusnya tidak lagi menganggap tabu membahas fitrah seksualitas,  sehingga dapat dengan tepat menerapkannya sesuai dengan fase perkembangan seksualitas anak.

Minggu, 09 September 2018

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 10

Menemukan cerita dari majalah anak-anak "Bobo", kebetulan ceritanya pas sekali untuk kakak yang malas membersihkan kamarnya. Tapi tidak langsung dibacakan untuk kakak. Saya baca bersama adik dengan suara keras. Saya yakin, kakak yang sedang bermain tak jauh dari kami akan mendengarnya.

Diceritakan seorang anak bernama Didi yang malas membersihkan kamarnya. Semua mainannya berserakan di lantai, baju-baju menggantung di tembok bercampur antara baju kotor dan bersih, bahkan ada yang berjatuhan dilantai. Belum lagi buku-buku, kertas, alat tulis dan bungkus-bungkus snack.

Didi selalu punya alasan dan menunda-nunda ketika ibu mengingatkanya. Hingga suatu hari, Didi tak dapat tidur karena badannya digigit semut yang memakan remah-remah snack dikamarnya, belum lagi gigitan nyamuk. Semua membuatnya tidak bisa tidur semalaman.  Hingga keesokan harinya dia terbangun dengan kondisi mengantuk. Dengan mengantuk ia bergegas bangun untuk bersiap sekolah. Tapi, Karena mengantuk, ketika berjalan Didi menginjak mainannya kesayangannya, mobil ferari. Didi jatuh terpeleset. Ia kesakitan dan mainannya rusak, patah rodanya. Sejak saat itu Didi selalu membersihkan kamarnya.

Dan tiba-tiba ada suara "Mama nyindir aku ya".

😉😉😉😉😉😉

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 9

Ini dongeng untuk kakak ketika dia bertanya mengapa harus terus belajar. (mumpung kakak serius dan mau didongengin 😁)

Alkisah di sebuah kerajaan, seorang Raja bermaksud menebang pohon-pohon di kebunnya untuk membangun sebuah istana lagi. Diperintahlah seorang penebang kayu untuk melakukannya.
Raja berkata jika penebang kayu mampu menebang pohon sebanyak 40 batang selama 7 hari, Raja akan memberikan imbalan 2 kali lipat dari biasanya.

Mendengarnya penebang kayu senang sekali. Dia bekerja dengan semangat, waktu dia manfaatkan sekali. Sehingga hari itu dia mampu menebang 8 pohon.
Raja yang melihat pekerjaannya sangat senang sekali.

"jika kau terus bekerja seperti ini maka tidak sampai  7 hari, kau akan menyelesaikan pekerjaanmu".
"Dan akan kutambah bayaranmu"

Mendengarnya penebang kayu senang sekali. Ia berjanji besok akan bekerja lebih keras lagi.

Keesokan harinya penebang kayu mulai bekerja kembali.  Tetapi kali ini ia hanya mampu menebang 5 pohon. Esok harinya hanya 4 pohon yang bisa  di potongnya.
Si penebang kayu mulai gelisah, mengapa  jumlah pohon yang bisa ditebangnya semakin berkurang.
Dan pada hari ke 7, pekerjaan itu tidak dapat diselesaikannya.

Datanglah ia kehadapan Raja dengan perasaan takut akan murka Raja.

"Maafkan hamba, paduka. Hamba sudah berusaha tetapi hasilnya mengecewakan paduka"

"Apa yang terjadi penebang kayu?"

"Hamba sudah berusaha Paduka. Setiap hari hamba selalu mempersiapkan diri untuk esok, makan makanan sehat dan istirahat cukup."

"Hmmm, boleh aku tahu kapan terakhir kali kau asah alat penebangmu itu?"

"Hamba mengasahnya waktu pertama kali bekerja".

"Dan setelahnya tidak kau asah lagi?"
"Itulah yang membuatmu gagal. Kau mempersiapkan dirimu tetapi lupa menyiapkan alatmu. Padahal setiap hari kau bekerja dengannya".

Demikianlah halnya dengan kita yang harus terus belajar supaya semakin menguasai dan mengerti

MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG - DAY 8

Toilet Training (TT)  adik masih jadi PR untuk saya. Adik masih ngompol juga meskipun sudah bisa mengatakan pipis.
Tapi kebiasaan baiknya, adik selalu diam ditempat waktu ngompol. Seperti kali ini,  ketika ngompol adik bilang
"ama, pipis...pipis".
"diam...diam"

Saya tersenyum rupanya adik mengingat kata-kata saya. Lewat sebuah cerita tentang anak kecil yang suka bermain Air dan akhirnya jatuh terpelesat. Karena adik juga suka main air maka adik harus berhati-hati. Saya katakan lantai yang terkena air itu licin, kalau adik jalan nanti bisa terpeleset. Rupanya ini diingatnya sehingga ketika ngompol adik katakan "Diam...diam".