Selasa, 31 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 8)

Hari ke 8, memberi hadiah diri sendiri "badge excellent"😍. Boleh dong ya? Saya sudah berusaha keras nggak ngomel seharian plus bebenah rumah lho 😜. Salah satu hal yang bisa membuat saya rusuh berhari-hari, Alhamdulillah hari ini teratasi. Membersihkan halaman depan tepatnya.
Mencabut rumput-rumput liar, mengumpulkan daun-daun kering, memangkas dahan-dahan pohon mangga, beluntas dan pucuk merah yang tidak beraturan.
Hasilnya, halaman terlihat terang benderang dan luas. Bahkan menemukan beberapa pohon kecil yang baru tumbuh. 5 pohon jeruk (entah jeruk apa saja karena main lempar biji saja 😀), 4 pohon lombok, 2 pohon pepaya, 3 pohon kemangi. Seperti menemukan harta karun diantara rerumputan 😝. Masya Allah, bahagia sekali di hati, senyum sepanjang hari 😍.



Senin, 30 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 7)

💔💔💔💔

Ini namanya satu kegagalan membawa kegagalan yang lain. Apa memang berimbas ya? Entahlah. Yang jelas hari ini kembali terdistraksi dengan "pergombalan" 😁. Membuat 20 ribu kata saya terpenuhi dengan negatif (baca: ngomel) 😢
Andai tidak waspada dengan corona, pergombalan ini didelegasikan ke laundry saja, tapi demi kebaikan bersama harus dikerjakan sendiri.

Baiklah hari ini boleh kalah. Besok mulai semangat baru "ojo kalah karo wegah"


Minggu, 29 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 6)

 Hari ini mewek dipojokkan 😭. Padahal dari subuh sudah ontrack selfcare. Jelang siang tersulut juga dengan ulah anak-anak yang bermain tanpa mempertimbangkan resiko. Si kakak mengikat kedua pergelangan kaki adik dengan tali yang sudah digantungi mainan
 Kemudian si adik berlari dan si bungsu yang masih 11 bulan kegirangan mengejar mainan itu. Dan berakhir dengan si adik nyungsep karena terjerat talinya. Sampai disini masih terjaga emosi ini.
But, ketika dipermainan berikutnya si kakak mulai berteriak marah kepada si bungsu karena dianggap mengganggu keasyikannya mewarnai, sayapun mulai tidak bisa bertoleransi. Akhirnya omelan dengan nada tinggi kembali menggema 😨. Hari ini need improvement saja 😢.


Sabtu, 28 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 5)

Selfcare hari ini ditambah ajak anak-anak jalan pagi keliling kompleks. Sesekali berhenti mengamati tumbuhan atau hewan di taman. Banyak pertanyaan yang muncul dari mereka, terutama adik.

Beraktivitas bareng seperti ini menambah kedekatan dan kekompakan. Hal-hal kecil yang bisa dipelajari bagaimana kakak harus menjaga si adik, sementara ibu mendorong stoller adik satunya.
Meskipun terkadang kakak jahil ke adiknya. Melihat interaksi mereka, saya menahan diri terutama mulut ini untuk terus menerus mengingatkan kakak beradik ini. Selagi masih aman, it's ok sajalah 😀 .




TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 4)

Masih on track sampai dengan hari ini. Meskipun terjadi sedikit kekacauan si kakak yang seharian bergadget ria dan si duo balita yang kompak bongkar kotak mainan lalu sibuk lempar sana-sini. Berhamburan serumah 😥.

Sadar napas saja, inhale exhale. Semedi 10 menit 😁.  Dan memutuskan ikut main bersama mereka. Bersama duo bocil, bermain mencari benda dan masukkan ke kotaknya. Akhirnya beres kembali.
Lanjut ke kakak, ikutan nonton youtube. Sambil sesekali melempar pertanyaan, seolah-olah saya belum tahu suatu hal. Dan akhirnya teralihkan browsing2 yang lebih bermanfaat.


Jumat, 27 Maret 2020

JURNAL PUASA MINGGU 1

Minggu 1 ini puasa bebenah rumah. Maksudnya membereskan pekerjaan rumah yang sering jadi faktor berkurangnya kewarasan emak.
Hal-hal yang perlu dibereskan:

1. Tumpukan Baju-baju
Biasalah emak ini, rajin mencuci malas setrika 😂. Demi keberhasilan memanagemen emosi nanti, mulai pilah-pilah baju yang perlu disetrika dan tidak. Lipat dan langsung masuk lemari jangan ditunda lagi.

2. Beberes buku dan mainan anak-anak
Ajak anak-anak terlibat juga. Mengelompokkan buku masing-masing. Memilah mainan yang rusak dan membuangnya.

3. Bongkar isi dapur
Pilah alat dapur yang tidak digunakan dan simpan. Bersihkan kulkas dan cek isinya.

4. Selfcare
Memulai dengan mandi  sebelum aktivitas pagi. Lanjut sholat subuh dan tadarus. Selesai ngeteh dan sedikit nyemil lanjut belanja sambil nggowes menghirup segarnya udara pagi

 5. Bersihkan halaman depan dan belakang.
Nah, ini yang belum kesampaian 😲. Tetapi tetap harus dijadwalkan.

Hasilnya bisa dilihat di timestamp berikut 👇


Kamis, 26 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 3)

Masih lanjut berusaha menerapkan selfcare sebelum berjibaku dengan tugas domestik.
Meskipun masih hitungan hari tetapi mulai merasakan perbedaannya. Semua menjadi lebih tenang.

Bahkan ketika anak-anak kembali memperebutkan sesuatu dan bertengkar. Saya memilih tidak turun langsung. Menyimak saja dari dalam kamar. Mengamati bagaimana mereka menemukan solusinya sendiri. Toh, tidak ada sesuatu yang berbahaya dari yang dikerjakan. Dan ternyata justru lebih cepat teratasi dan tenang kembali.

Hari ini boleh kasih badge "Very Good" ya 😉

Rabu, 25 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (DAY 2)

Alhamdulillah buka puasa juga di hari ke 2 ini 😀. Kembali mencoba mengendalikan diri dengan membuat kondisi yang nyaman bagi saya. Dimulai dengan mandi pagi sebelum subuh dan lanjut sholat subuh, kemudian membaca Qur'an berikut terjemahannya.

Sebelum berlanjut dengan aktivitas rumah, sejenak menikmati secangkir teh manis dan beberapa keping biscuit. Celap...celup...😂.
Lanjut belanja sambil menikmati segarnya udara pagi. Pilihannya kali ini nggowes santai 🚵.

Berjibaku dengan pekerjaan domestik seharian disambi jualan online. Begitu merasa penat, saya memilih rehat sejenak. Menyerahkan pengawasan anak-anak pada suami dan meminta waktu tidur sesaat.

Alhamdulillah, cara ini bekerja cukup baik. Membuat saya lebih tenang dan santai tanpa merasakan ada tekanan.

Hari ini menyadari bahwa:
1.  selfcare itu penting dan bukan berarti menjadi egois. Benar adanya ketika ibu tenang, anak-anak pun menjadi tenang. Rumah pun menjadi kondusif.
2. tidak harus sempurna seketika. Kerjakan dan lakukan bertahap. Menurunkan standart pun tidak ada salahnya.



Selasa, 24 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (Day 1)

Ditantangan 30 hari ini, saya mencoba untuk mengelola kemarahan saya. Karena merasa selama ini masih mudah tersulut. Kadang membuat saya tidak objektif.

Tantangan hari ini meluruskan jadwal ngaji kakak selama libur KLB Corona. Dihari biasa, kakak mengaji setiap sore jam 15.30 sampai dengan 16.30 di TPQ. Saat ini digantikan ngaji dirumah. Sesuai kesepakatan, kakak meminta ngaji dijam yang sama.

Tetapi beberapa hari ini, kesepakatan selalu diingkari. Ada saja alasan kakak. Sampai dengan hari ke 4, saya masih memberi toleransi meskipun sebenarnya sudah mulai naik ke ubun-ubun 😣.

Hari ini hari ke 5, kembali kakak mengulur waktu, dari sore sehabis ashar berubah meminta sehabis maghrib. Magrib kembali diingatkan. Jawaban sebentar lagi yang didapat. Ok, saya mulai menarik napas dalam-dalam. Sampai setelah isya', ketika adik-adiknya harus ditidurkan justru kakak memaksa untuk mengaji bersama saya.
Saya meminta untuk mengaji sendiri dulu dan akan saya dengarkan tapi ditolaknya 😢.

Sebenarnya si emak ini sudah juengkel, maunya ngomel, dana suara pun mulai meninggi. Alhamdulillah, masih ingat dengan niat puasa hari ini, no ngomel 30 hari kedepan 😊.

Emak ini mundur, mlipir dulu sambil tarik napas. Masuk kamar, cari yang adem-adem, nyalakan AC 😂. Lanjut dulu tidurkan adik-adiknya. Sambil berpikir harus bagaimana setelah ini. Dan akhirnya setelah si adik tertidur, kembali mencoba berbicara dengan kakak. Membuat kesepakatan baru. Dan apa konsekuensinya jika tidak dilaksanakan. Done, ngaji dirubah sehabis maghrib. Jadwal ngaji yang sudah terlewati harus dirapel juga.

Evaluasi hari ini, masih butuh perbaikan mengendalikan diri terutama ucapan. Nada bicara masih sering meninggi. Emak masih butuh banyak inhale exhale 😝.



Senin, 23 Maret 2020

KAPSUL WAKTU

Kapsul Waktu adalah tempat/wadah/media yang digunakan untuk meletakkan barang/harapan/informasi yang ingin kita simpan atau sampaikan pada obyek tertentu dan akan dibuka dalam durasi waktu tertentu. Biasanya ditujukan untuk diri sendiri, generasi penerus dimasa mendatang atau masyarakat umum.

Kali ini saya akan membuat kapsul waktu saya sendiri.  Saya pilih menggunakan media botol kaca. Meskipun sebenarnya rawan pecah, tapi saya tertarik dengan bentuknya yang lucu dan media ini tahan segala cuaca sepertinya 😀, tinggal simpannya saja yang harus hati-hati.

Kapsul waktu saya isinya seputar harapan untuk usaha online saya saja (kasih bocoran cluenya saja ya 😉). Saya tuliskan di kertas dengan garis-garis waktu yang akan saya lalui. Ditulis dengan pensil warna-warni biar ramai, cerah ceria seperti harapan yang saya tuliskan 😍.

Simpannya dimana? Simpannya dalam box berkas-berkas saja. Karena kondisi keluarga yang nomaden (baca:kontraktor, kontrak sana-sini 😂), jadi kapsul wak

tunya akan ikut kemanapun saya pergi. 😀

Dibukanya kapan? 5 tahun dari hari ini, 25 Maret 2025 😘

Selasa, 10 Maret 2020

BUDDY SYSTEM

Di minggu ke 8 ini kejutannya menemukan buddy kita, saling mengalirkan rasa dan mempersiapkan bekal  untuk buddy masing-masing.

Buddy saya adalah mbak Prasasti Dwi Jayanti, biasa dipanggil mbak Sasti. Berasal dari regional yang sama yaitu Malang. Meskipun demikian kami baru sekali bertatap muka di workshop Pandu 45. Dipertemukan kembali sebagai buddy ketika mbak Sasti chat di grup Hima belum mempunyai buddy. Dan saya menawarkan diri. Alhamdulillah gayung bersambut. Dilanjutlah kami saling mengalirkan rasa.

Rupanya mbak Sasti berasal dari keluarg yang sama juga dengan saya, Manajemen Emosi. Hanya berbeda di kelas. Mbak Sasti mengambil Selfhealing dan saya di etcetera.

Selama 7 pekan ini mbak Sasti sudah berpetualang di keluarga homeachooling, portofolio, manajemen waktu, beberes rumah. Merasa Nano-nano dan sempat linglung ketika melihat banyak sekali hadiah bertaburan hingga memutuskan berhenti menikmati setiap hadiah.
Dari hasil refleksinya, mbak Sasti merasa belum expert di manajemen emosi.

Untuk bekal mbak Sasti menghadapi fase kepompong selama 30 hari ke depan, saya telah menyiapkan bekal yang mudah-mudahan tepat dan cukup hingga menjadi kupu-kupu nanti.
Semua saya tuangkan di  👇

https://drive.google.com/folderview?id=1xN7lcGFUoFHboXYmsY9hyR32NwpHFyI5



Sabtu, 07 Maret 2020

ALIRAN RASAKU DI KELAS ULAT-ULAT

Alhamdulillah sampai juga di minggu ke 8 kelas ulat-ulat.
Melewati tahap demi tahap dikelas ulat bukan hal yang mudah bagi saya. Semangat kadang pasang, kadang surut. Hati dan otak kadang tak mau bekerjasama. Yang satu bilang "ayo cepat kerjakan. Yang satu bilang "aku gak bisa mikir ini, istirahat bentar dong." 😁

Tapi jujur ya, saya sangat menanti kejutan-kejutan apalagi yang akan datang tiap minggunya. Penasaran sekali. Cukup memacu adrenalin dan benar-benar mencerminkan laku hidup kita sehari-hari sebenarnya (tapi kok ya masih mikir mesti gimana pas ngerjakan 😰)

Apa saya dapatkan sesuatu dikelas ini? Of course. Jangan sampai tidak, sia-sia nanti perjuangannya 😎.
Berusaha berjalan sesuai mind map, pegang erat dan pakai kacamata kuda akhirnya berhasil menetap di keluarga manajemen emosi. Tanpa lirak-lirik kiri kanan lagi meskipun sesekali menikmati cemilan go live tentang homeschooling dan portofolio anak.

Kenapa manajemen emosi? Cerita sedikit tentang mindmap saya (bisa lihat di gambar bawah ya). Disana tertulis target besar saya sebenarnya untuk usaha bakery. Tapi jauh sebelum itu saya mulai dengan memanajemen diri baik emosi dan waktu. Selama kelas bunda cekatan ini, saya fokuskan ke manajemen emosi. Why? karena saya ingin membuat semua bahagia dengan bakery saya. Dan untuk itu saya harus bahagia. 😍
Dengan pertimbangan kebingungan saya memulai membenahi diri darimana 🙈maka pilihan jatuh pada keluarga kecil etcetera (lain-lain). Berharap ada pencerahan tentang apa itu manajemen emosi. Dan Masya Allah, bertemu dengan keluarga yang luar biasa. Saling memberi dan berbagi ilmunya dengan sangat gamblang. Hingga saya mendapat pencerahan tentang selfcare dan mindfullness sebagai pegangan pertama saya.
Rasa-rasanya ingin terus ada dalam keluarga ini, saling support satu dan yang lainnya. Semoga keluarga ini tetap bisa berlanjut meskipun kelas bunda cekatan telah usai nanti. 💖





Senin, 02 Maret 2020

REFLEKSI BELAJARKU

REFLEKSI DI TEPI DANAU

Tidak terasa sampailah kita di tepi danau. Mari kita istirahat bersama disini, dan refleksi hasil belanja kita, eh hasil belajar kita hehehe. Bagaimana caranya?

BONGKAR ISI KERANJANGMU, KLASIFIKASIKAN MAKANANMU
Ambil tiker dan siapkan secangkir coklat panas, sebagai penghilang rasa penat kita yang  sudah berjalan berhari-hari dengan sangat hebohnya.
Bongkar isi keranjangmu yang berisi makanan utama, hadiah dan cemilan-cemilan yang kau dapatkan selama berkelana di hutan pengetahuan kita.
Recalling kembali memori dan rasa makanan-makanan yang sudah kita makan dengan lahap selama perjalanan di hutan pengetahuan.
Klasifikasikan menurut tema dan sub temanya. 
Pisahkan antara makanan utama dan cemilan ya.
Kami sediakan template untuk menulisnya, seperti biasa boleh dipakai dan boleh dimodifikasi lagi.
Apabila sudah selesai mengklasifikasikan, segera ambil petamu.

REFLEKSIKAN KE PETAMU
Ambil peta (mind mapping) yang sudah kita buat saat kita masih menjadi telur dulu.
Tambahkan di petamu, kelompok klasifikasi makanan apa saja yang kau dapatkan selama berkelana di hutan pengetahuan.
Refleksikan setiap klasifikasi makanan, hadiah dan cemilan  tersebut ke dalam peta kita.
Tanyakan pada dirimu sendiri 
Apakah makanan yang kudapatkan sudah sesuai dengan kebutuhan makanan yang ada di petaku?
Mana yang lebih banyak kudapatkan selama berkelana di hutan pengetahuan, makanan utama atau cemilan? Mengapa?
Apa yang membuatku bahagia belajar di hutan pengetahuan? Mengapa?
Apa strategi belajar yang kurasakan berhasil selama di hutan pengetahuan?
Apa yang harus kutingkatkan lagi?

Refleksi Belajar adalah salah satu teknik untuk membimbing diri sendiri, agar hari ini lebih baik dari hari kemarin