Selasa, 24 Maret 2020

TANTANGAN 30 HARI: MENGELOLA MARAH (Day 1)

Ditantangan 30 hari ini, saya mencoba untuk mengelola kemarahan saya. Karena merasa selama ini masih mudah tersulut. Kadang membuat saya tidak objektif.

Tantangan hari ini meluruskan jadwal ngaji kakak selama libur KLB Corona. Dihari biasa, kakak mengaji setiap sore jam 15.30 sampai dengan 16.30 di TPQ. Saat ini digantikan ngaji dirumah. Sesuai kesepakatan, kakak meminta ngaji dijam yang sama.

Tetapi beberapa hari ini, kesepakatan selalu diingkari. Ada saja alasan kakak. Sampai dengan hari ke 4, saya masih memberi toleransi meskipun sebenarnya sudah mulai naik ke ubun-ubun 😣.

Hari ini hari ke 5, kembali kakak mengulur waktu, dari sore sehabis ashar berubah meminta sehabis maghrib. Magrib kembali diingatkan. Jawaban sebentar lagi yang didapat. Ok, saya mulai menarik napas dalam-dalam. Sampai setelah isya', ketika adik-adiknya harus ditidurkan justru kakak memaksa untuk mengaji bersama saya.
Saya meminta untuk mengaji sendiri dulu dan akan saya dengarkan tapi ditolaknya 😢.

Sebenarnya si emak ini sudah juengkel, maunya ngomel, dana suara pun mulai meninggi. Alhamdulillah, masih ingat dengan niat puasa hari ini, no ngomel 30 hari kedepan 😊.

Emak ini mundur, mlipir dulu sambil tarik napas. Masuk kamar, cari yang adem-adem, nyalakan AC 😂. Lanjut dulu tidurkan adik-adiknya. Sambil berpikir harus bagaimana setelah ini. Dan akhirnya setelah si adik tertidur, kembali mencoba berbicara dengan kakak. Membuat kesepakatan baru. Dan apa konsekuensinya jika tidak dilaksanakan. Done, ngaji dirubah sehabis maghrib. Jadwal ngaji yang sudah terlewati harus dirapel juga.

Evaluasi hari ini, masih butuh perbaikan mengendalikan diri terutama ucapan. Nada bicara masih sering meninggi. Emak masih butuh banyak inhale exhale 😝.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar